tirto.id - Tren boneka arwah atau spiril doll tengah menjadi sorotan usai diadopsi beberapa artis Indonesia. Sebelum menjadi viral di Tanah Air, fenomena boneka arwah ini lebih dulu muncul di Thailand.
Di Thailand, nama boneka arwah ini disebut Luk Thep. Ia diperlakukan serupa bayi manusia, digendong, menggunakan pakaian dan diberi makan. Boneka ini diyakini berisi roh halus yang membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi pemiliknya.
Saking populernya fenomena ini, Luk Thep sering dibawa pemiliknya kemana pun mereka pergi, seperti di restoran mewah, tempat spa sampai di kursi pesawat. Bahkan, Thai Smile Airways, maskapai penerbangan bertarif rendah mengizinkan orang-orang untuk membeli kursi untuk Luk Thep yang mereka bawa.
Fenomena boneka ini bukan pertama kali terjadi. Di film-film barat, sebuah boneka berukuran kecil acapkali dipakai sebagai media untuk melukai orang. Boneka itu diritualkan sedemikian rupa, kemudian ditusuk dengan jarum dan orang yang menjadi sasaran akan terluka atau sakit.
Mengenal Voodoo di Afrika
BBCmelaporkan, realitas Voodoo di Benin, Afrika Barat tidak seperti yang digambarkan dalam film-film barat. Sebab, di Benin, Voodoo diakui sebagai agama resmi.
Voodoo juga dipandang sebagai cara hidup yang lengkap, termasuk budaya, filsafat, bahasa, seni, tari, musik dan obat-obatan.
Ritual Voodoo tidak sama seperti yang Anda lihat di film, menusukkan jarum pada boneka untuk membuat penderitaan bagi musuh mereka.
Beberapa pendeta Voodoo memakai herbal untuk menyembuhkan orang sakit. Mereka juga meminta sesaji, seperti ayam atau domba, yang dikorbankan untuk dewa. Ritual ini dipercaya bisa membuat keinginan terkabul.
Sejarah Boneka Voodoo
Seperti dikutip brown.edu, boneka Voodoo berasal dari orang-orang Fon di Benin, meskipun asal usulnya tidak sepenuhnya jelas. Penggunaan boneka Voodoo berkembang pesat di Lousiana, negara bagian AS, selama kehidupan Marie Laveau, yang dijuluki sebagai ratu Voodoo.
Kata Voodoo sendiri berarti roh. Ia adalah praktik keagamaan yang bertujuan untuk menghubungkan roh dan manusia. Namun demikian, Voodoo kemudian bergeser menjadi tindakan magis atau objek yang dipakai untuk sihir.
Otomatis, makna Voodoo pun bergeser dari religius ke takhayul yang dikaitkan dengan boneka. Boneka Voodoo berukuran kecil, yang mewakili seseorang, meskipun detail fisiknya bervariasi.
Orang yang memegang boneka memiliki kendali penduh atas boneka tersebut dan dapat mendorong peniti atau jarum ke seluruh tubuh. Boneka itu ditempelkan helai rambut atau nama subjek. Boneka Voodoo adalah benda mati yang memiliki kekuatan besar.
Editor: Iswara N Raditya