Menuju konten utama

Mengenal Spirit Doll & Apa Dampak Psikologis Bagi Pengadopsinya?

Spirit doll dan dampak psikologisnya terhadap para pengadopsi, apakah bermanfaat?

Mengenal Spirit Doll & Apa Dampak Psikologis Bagi Pengadopsinya?
Ilustrasi Spirit Doll. foto/istockphoto

tirto.id - Artis Ivan Gunawan belum lama ini mengumumkan bahwa ia baru saja dikaruniai seorang "bayi laki-laki" yang akan membuat hari-harinya lebih berwarna.

"Miracle Putra Gunawan atau bisa dipanggil Eqqel. Telah lahir dan hadir menjadi berkat dan sukacita yang tak ternilai. Eqqel..kamu membuat hari hari aku akan lebih berwarna. We love you forever Miracle," tulisnya di akun instagram resminya @ivan_gunawan.

Saat melihat sekilas, memang benar bahwa Ivan tengah menggendong seorang bayi, namun jika diperhatikan lebih detail, ada yang aneh dengan bayi tersebut, karena terlihat seperti sosok boneka.

Iya benar, Miracle atau "bayi" Ivan Gunawan yang dimaksudnya tersebut adalah boneka yang akan menemani kesehariannya atau bisa disebut juga sebagai spirit doll.

Spirit doll akhir-akhir ini jadi ramai diperbincangkan karena banyak artis yang mengadopsinya, termasuk Ivan Gunawan.

Lalu apa sebenarnya spirit doll itu?

Spirit doll adalah boneka yang bentuknya mirip bayi atau anak-anak dengan berat yang sama. Pengadopsi umumnya memperlakukan spirit doll seperti layaknya bayi yang diberi makan, berpakaian, digendong hingga diajak jalan-jalan.

Fotografer CNN Karolina Jonderko yang membuat photo story tentang 'spirit doll' mengaku kagum saat pertama kali memegang salah satu boneka, karena memang tampak seperti bayi sungguhan yang harus ditopang lehernya dan bahkan baunya juga seperti bayi.

“Ini benar-benar terasa nyata,” imbuhnya.

Spirit doll telah banyak dibuat oleh seniman di seluruh dunia, dapat berharga ratusan bahkan ribuan dolar.

Bahannya terbuat dari vinil atau silikon, dan fitur realistisnya dapat mencakup pembuluh darah, pori-pori, air mata, dan air liur. Beberapa bahkan memiliki sistem yang meniru pernapasan dan detak jantung.

Sebagian besar orang yang memiliki boneka ini adalah kolektor. Tetapi bagi sebagian orang, menurut Jonderko, boneka itu tampaknya memberikan manfaat terapeutik.

Salah satu foto yang diambil Jonderko adalah foto keluarga yang menunjukkan mereka membawa boneka itu ke mana-mana, termasuk ke taman dan berlibur.

Barbara Smolinska, contohnya, ia membeli boneka awalnya untuk menjadi hadiah ulang tahun untuk putrinya. Tetapi ketika melihatnya secara langsung, dia memutuskan untuk menyimpannya untuk dirinya sendiri.

“Saya merasa sangat damai dan santai setiap kali saya menggendongnya,” kata Smolinska.

Dia mengatakan boneka itu telah membantunya dalam mengatasi stres dan mengatasi gangguan makan.

Benarkah spirit doll bisa berpengaruh pada psikologis seseorang?

Psikolog Kumala Windya R mengatakan, mengasuh boneka layaknya bayi saat ini memang sudah dilakukan oleh banyak orang.

"Bagi mereka yang mengadopsi spirit doll ini menganggap itu seperti bayi, dan ada rasa kebahagiaan tersendiri saat bisa mengasuhnya," ujarnya saat dihubungi Tirto, Selasa (4/1/2022).

Jika ditinjau secara psikologis, menurutnya, maka ini hanyalah berdasarkan kebutuhan seseorang yang ingin merawat seseorang, karena setiap orang punya kebutuhan merawat dan dirawat.

"Selama spirit doll dirawat secara sadar bahwa itu adalah benda mati, bukan bayi seperti umumnya, maka ini tidaklah menjadi masalah," jelasnya.

Apabila dilakukan dengan wajar, secukupnya, dan tidak berlebihan, lanjutnya, maka mengadopsi spirit doll dapat membuat orang terpenuhi kebutuhan untuk merawat pada tahap dasar, latihan bermain peran tertentu, misalnya peran merawat anak.

"Selain itu, kreativitas dan imajinasi juga dapat terstimulasi," tukasnya.

Baca juga artikel terkait SPIRIT DOLL atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya