Menuju konten utama

Mengenal Nusantara Energy & Prabowo yang Termuat di Paradise Papers

Prabowo Subianto jelas ada kaitan dengan Nusantara Energy Resources.

Mengenal Nusantara Energy & Prabowo yang Termuat di Paradise Papers
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat berpidato dalam Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Rabu (18/10/2017). ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya

tirto.id - Kalau kita mengetik kata "Nusantara Energy Resources" di Google, maka akan muncul beberapa entri yang secara umum menunjukkan bahwa perusahaan ini induk dari beragam anak usaha. NER Group of Company, demikian nama resmi perusahaan ini, didaftarkan di Singapura. Salah satu anak perusahaannya, Nusantara Energy Plant Indonesia (NEPI), sempat mendaftarkan SPBU VIVO, stasiun isi ulang bahan bakar yang harga produknya cukup bersaing dengan BBM milik Pertamina.

Penelusuran lebih jauh menyebutkan Nusantara Energy bergerak di bidang pulp (bubur kertas), kehutanan dan pertanian, pertambangan, perikanan komersial, serta jasa pelayanan profesional. Dalam laman resminya, ner-group.com, perusahaan selain NEPI di bawah naungan grup ini adalah PT Nusantara Power Plant Indonesia (NPPI).

Tidak ada yang aneh sampai kemudian beralih ke tab "news" atau "berita" dengan keyword yang sama. Akan muncul banyak berita yang berkaitan dengan Prabowo Subianto. Apa hubungannya?

Baca juga:Paradise Papers: Apa Bedanya dari Panama Papers?

Musababnya adalah Paradise Papers: bocoran data berisi 13,4 juta dokumen dari hasil investigasi International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ) yang memuat rincian keuangan orang-orang kaya di seluruh dunia yang memarkir investasi di luar negeri untuk mendapatkan pajak rendah atau bahkan tanpa pajak sama sekali. Dokumen ini menunjukkan timbunan aset luar negeri dari para politisi dan perusahaan terkemuka, serta sejumlah individu dan selebritas terkaya di dunia.

Dan salah satu nama yang tercatat dalam dokumen itu adalah Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra yang disebut dalam dokumen ini pernah menjadi direktur dan wakil ketua Nusantara Energy Resources yang terdaftar di Bermuda, salah satu suaka pajak di dunia.

Disebutkan bahwa perusahaan ini terdaftar di Bermuda pada 2001 dan ditutup pada 2004. Perusahaan ini dinilai sebagai "debitur yang buruk". Kemudian, perusahaan yang sama didaftarkan di Singapur, yang sampai sekarang masih eksis.

Baca juga: Fadli Zon: Prabowo Belum Mau Klarifikasi Namanya di Paradise Papers

Fadli Zon membela bosnya dengan mengatakan Prabowo tidak terlibat dalam kepemilikan Nusantara Energy Resources seperti yang tertulis dalam laman ICIJ soal Paradise Papers. Menurutnya, perusahaan itu dibentuk antara 1999-2001, tapi tidak pernah ada aktivitas apa pun.

"Yang saya tahu apa yang disebut sebagai Nusantara Energy Resources Limited itu tidak ada kaitan dengan Pak Prabowo," kata Fadli.

Tapi, benarkah Prabowo tidak terkait sama sekali dengan Nusantara Energy?

Sebelum menjawab itu, ada baiknya mengetahui lebih dalam soal Paradise Papers. Dokumen di Paradise Papers berasal dari Appleby, perusahaan penyedia layanan hukum perusahaan cangkang (offshore) yang berbasis di Bermuda. Salah satu anggota pendiri ICIJ, Andreas Harsono, mengatakan Appleby adalah perusahaan hukum yang tarifnya paling mahal di dunia, termasuk jika dibandingkan Mossack Fonseca, sebuah firma hukum lain yang jadi sumber Berkas Panama.

Dengan melihat reputasi itu, sulit untuk mengatakan apa yang dilansir Paradise Papers bohong belaka.

Baca juga: Menkeu: Paradise Papers Jadi Perhatian Pemerintah

Jejak digital juga tidak bisa disembunyikan. Pada 2005, misalnya, Tempo melansir berita yang isinya memeriksa Prabowo sebagai saksi kasus proses pengambilalihan kredit PT Kiani Kertas di Bank Mandiri. Ketika itu Prabowo dipanggil dalam kapasitasnya sebagai Direktur PT Nusantara Energi.

Damien Kingsbury dalam Power Politics and the Indonesian Military (2003) juga menyebutkan hal serupa. Kingsbury menceritakan bagaimana Yayasan Kobame (Korps Baret Merah) yang didirikan pada 1993 harus menyerahkan kapal feri bernama Tribuana I ke Nusantara Energy, yang "berada di bawah kepemilikan Prabowo."

ArtikelAktifitas Bisnis Prabowo Subianto Nusantara Energy di laman prabowosubianto.info (dikelola Badan Komunikasi Partai Gerindra) pun menyebut demikian: "Nusantara Energy adalah sebuah perusahaan berbasis di Indonesia yang didirikan pada bulan November 2001 oleh Prabowo Subianto ... untuk mengkonsolidasikan berbagai sumberdaya yang bergerak dalam bidang yang berbeda-beda."

Saat artikel itu dilansir pada 23 Oktober 2010, keseluruhan perusahaan di bawah Nusantara Energy Group mempekerjakan tidak kurang dari 10 ribu orang, dengan total aset sebesar 1 miliar dolar AS.

Prabowo belum mengeluarkan pernyataan apa pun hingga berita ini dilansir. Menurut Fadli Zon, Prabowo saat ini sedang ada di luar negeri.

Selain Prabowo, Tommy Soeharto dan Mamiek Soeharto juga disebutkan dalam dokumen itu.

Lihat juga: Infografik 3 Nama Orang Indonesia dalam Paradise Papers

Baca juga artikel terkait PARADISE PAPERS atau tulisan lainnya dari Rio Apinino

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Rio Apinino
Penulis: Rio Apinino
Editor: Fahri Salam