tirto.id - Kunyit merupakan rimpang yang sering digunakan sebagai bumbu masakan maupun ramuan tradisional.
Penelitian kiwari menyebut kunyit sebagai herbal potensial untuk mengobati penyakit liver, gangguan pernapasan, nyeri sendi, kanker, dan gangguan pencernaan.
Studi jurnal Systematic Review menyatakan bahwa konsumsi satu sendok teh kunyit sebanyak dua kali sehari lebih cepat memulihkan gangguan pencernaan.
"Senyawa dalam kunyit juga meringankan masalah produksi asam dan empedu berlebih ... membantu menghasilkan bakteri baik, mengurangi bakteri jahat, dan meningkatkan kemampuan usus besar menyerap nutrisi bermanfaat," ujar Britt Brandon, ahli gizi, penulis buku Turmeric for Health, seperti dikutip pada The Healthy.
Manfaat Kurkumin pada Kunyit
Di dalam kunyit terdapat bahan aktif utama yaitu kurkumin yang memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan kuat.
Berikut beberapa manfaat kesehatan kunyit merujuk situs Healthline :
1. Sebagai senyawa bioaktif
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan, mayoritas studi menggunakan ekstrak kunyit dengan dosis lebih dari 1 gram per hari.
Sementara itu kandungan kurkumin pada kunyit hanya sekitar 3 persen dari berat total.
Jumlah tersebut (1 gram per hari) akan sulit terpenuhi jika hanya menggunakan kunyit sebagai bumbu masakan.
Alternatif untuk mendapat manfaat kurkumin maksimal adalah mengonsumsi suplemen. Sebaiknya konsumsi suplemen kurkumin dengan makanan tinggi lemak karena zat ini larut dalam lemak.
2. Sebagai senyawa anti-inflamasi alami
Efek anti-inflamasi kunyit terdapat pada kurkumin sebagai zat bioaktif yang efektif melawan peradangan. Terapi pada penyakit tertentu membutuhkan dosis cenderung tinggi untuk pengobatan.
3. Meningkatkan kapasitas antioksidan tubuh
Kurkumin juga bersifat antioksidan kuat, dilihat dari struktur kimianya, senyawa ini ampuh menetralisir radikal bebas dan merangsang aksi antioksidan lain.
4. Menunda penurunan fungsi kognitif
Banyak gangguan fungsi kognitif (otak) seperti depresi atau alzheimer disebabkan oleh penurunan kadar protein brain-derived neurotrophic factor (BDNF).
BDNF adalah gen yang terlibat dalam pembuatan protein agar neuron membentuk koneksi baru dan berkembang biak di area otak tertentu.
Penelitian pada hewan menemukan bukti kurkumin berpotensi meningkatkan kadar BDNF otak.
5. Menurunkan risiko penyakit jantung
Penelitian menunjukkan kurkumin meningkatkan kesehatan jantung dan membantu mengurangi peradangan karena meningkatkan fungsi endotelium (lapisan pembuluh darah).
Disfungsi endotel merupakan faktor utama penyakit jantung yang membikin endotelium tidak dapat mengatur tekanan darah, pembekuan darah, dan berbagai faktor lain.
6. Membantu mencegah kanker
Kurkumin punya potensi sebagai zat aktif yang membunug sel kanker, mengurangi angiogenesis (pertumbuhan pembuluh darah baru pada tumor), dan mengurangi metastasis (penyebaran kanker).
Takaran 4 gram kurkumin per hari terbukti mengurangi jumlah lesi usus besar (yang nantinya berisiko berkembang menjadi kanker usus) hingga 40 persen.
7. Mengobati penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah bentuk umum demensia dan berkontribusi hingga 70 persen kasus demensia. Hingga saat ini belum ditemukan obat yang benar-benar ampuh mengatasi alzheimer.
Tetapi kurkumin berpotensi mengurangi peradangan dan kerusakan oksidatif yang menjadi faktor pencetus penyakit Alzheimer.
Selain itu sejumlah studi juga mengungkap bahwa kurkumin membantu membersihkan plak amiloid (penumpukan protein) penyebab alzheimer.
8. Mengatasi radang sendi
Suplemen kurkumin dengan senyawa anti-inflamasi dapat membantu mengurangi nyeri pada radang sendi.
9. Dapat menjadi obat alternatif untuk depresi
Dalam sebuah studi, peneliti melakukan uji coba terkontrol. Sebanyak 60 orang dengan gangguan depresi dibagi menjadi tiga kelompok.
Kelompok pertama mengonsumsi Prozac (obat anti-depresan), kelompok kedua mengonsumsi 1 gram kurkumin, dan kelompok ketiga mengonsumsi Prozac ditambah kurkumin.
Setelah enam minggu, kurkumin menghasilkan perbaikan serupa dengan Prozac. Kelompok yang menggunakan Prozac dan kurkumin mendapat nilai tertinggi dalam hal pengobatan.
Kesimpulannya, kurkumin sama efektifnya dengan antidepresan.
10. Membantu menunda penuaan dan melawan penyakit kronis
Jika kurkumin potensial mencegah penyakit jantung, kanker, dan alzheimer, maka senyawa ini bisa jadi punya manfaat serupa sebagai suplemen anti-penuaan.
Apalagi mengingat kurkumin punya sifat antioksidan dan anti-inflamasi, dimana kedua reaksi tersebut (oksidasi dan inflamasi) berperan dalam proses penuaan.
Penulis: Olivia Rianjani
Editor: Aditya Widya Putri