Menuju konten utama

Mengenal Andropause pada Pria dan Perbedaannya dengan Menopause

Jika wanita mengalami menopause, maka laki-laki mengalami andropause.

Mengenal Andropause pada Pria dan Perbedaannya dengan Menopause
pria tua turki duduk di meja kafe di jalan desa kavagi, istanbul, turki. [foto/shutterstock]

tirto.id - Setelah menginjak usia 40 tahun, pria bisa mengalami fenomena yang mirip dengan menopause wanita atau yang sering disebut dengan andropause. Menurut laporan dari Center for Health Protection (CHP), Andropause adalah bagian dari proses penuaan yang normal karena disebabkan oleh penurunan testosteron pada pria dalam rentang usia 40 hingga 60 tahun.

Testosteron sendiri merupakan hormon pria yang diproduksi di testis dan kelenjar adrenal, yang berfungsi untuk mempengaruhi perilaku seksual dan ereksi. Selain itu, hormon ini banyak berkontribusi dalam aktivitas metabolisme seperti produksi sel darah di sumsum tulang, pembentukan tulang, metabolisme lipid, fungsi hati, dan pertumbuhan kelenjar prostat, demikian dilansir dari Live Science.

Berbeda dengan Menopause

Ketika wanita mengalami menopause, fungsi ovarium akan berhenti. Seiring berjalannya usia, kata ahli, wanita akan mengalami penipisan oosit ovarium. Secara otomatis, wanita tidak lagi mengalami ovulasi dan menstruasi dan kehilangan hormon estrogen.

Di sisi lain, peristiwa menopause wanita bisa dipercepat oleh berbagai faktor, seperti mengonsumsi alkohol dan rokok, hingga paritas dan penggunaan kontrasepsi oral. Wanita yang sudah masuk masa menopause tidak akan bisa lagi memiliki anak.

Dilansir dari Menopause, wanita yang mengalami menopause biasanya akan mengalami beberapa kondisi fisik seperti insomnia dan kekeringan pada area vagina. Tidak sedikit wanita yang mengalami hot flashes yang disebabkan oleh perubahan dalam sirkulasi darah.

Sementara itu, andropause tidak seperti menopause yang mana wanita berhenti total dalam memproduksi hormon dan sel telur. Dalam andropause, pria tidak kehabisan zat yang dibutuhkannya dalam memproduksi testosteron.

Andropause memang terjadi karena penurunan kadar testosteron yang signifikan pada pria seiring penuaan usia. Tetapi yang jelas, meskipun mengalami andropause, pria tetap mampu memproduksi sperma yang mana masih mungkin berkesempatan memiliki anak.

Menurut CHP gejala andropause ditandai dengan peningkatan lemak di perut (perut membuncit), penurunan masa otot, dan kehilangan energi. Gaya hidup sangat mempengaruhi kemunculan andropause. Pria dengan konsumsi rokok dan kadar kolesterol yang tinggi lebih berisiko mengalami andropause dibanding yang tidak.

Punya efek psikologis yang sama

Terjadi pada usia lanjut, baik menopause maupun andropause memiliki efek psikologis yang hampir sama. Beberapa kondisi psikologis yang akan dialami oleh orang-orang di masa menopause dan andropause adalah perubahan suasana hati, kecemasan, penurunan gairah seksual, dan masalah tidur. Selain itu banyak kasus di mana wanita dan pria mengalami depresi ketika memasuki masa ini.

Krisis usia lanjut atau midlife crisis dianggap oleh para ahli sebagai penyumbang dampak psikologi terbesar dalam andropause dan menopause. Salah satu kesamaan paling umum yang dialami pria dan wanita saat mengalami menopause dan andropause adalah secara emosi mereka akan kembali ke keadaan semula sebelum mereka memasuki masa pubertas.

Baca juga artikel terkait MENOPAUSE atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Alexander Haryanto