Menuju konten utama

Ucapan Imlek: Gong Xi Fa Cai hingga Xin Nian Kuai Le dan Artinya

Arti ucapan Imlek "Gong Xi Fa Cai" dan "Xin Nian Kuai Le". Berikut selengkapnya, beserta penjelasan tentang tahun Macan Air.

Ucapan Imlek: Gong Xi Fa Cai hingga Xin Nian Kuai Le dan Artinya
(Ilustrasi) Warga Etnis Tionghoa memandikan Altar Dewa Dewi, di Klenteng Hok Tek Bio, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (11/2). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.

tirto.id - Ucapan Imlek Gong Xi Fat Cai adalah salah satu kalimat yang populer diucapkan saat perayaan Tahun Baru Cina.

Selama libur hari Imlek, orang-orang lazimnya akan bertukar ucapan selamat Tahun Baru Imlek. Imlek 2022 jatuh pada hari Selasa, tanggal 1 Februari 2022. Dalam kalender China, tahun 2022 akan menjadi tahun Macan Air. Shio macan air sendiri memiliki karakteristik berani, rasa percaya diri yang kuat, tidak dapat diprediksi dan juga emosi yang sulit dikendalikan.

Apa makna filosofi tahun macan air di astrologi China? Simbol Macan, memberikan perlambang kekuatan, agresif, kepercayaan diri, keberanian, dan memiliki sifat kepemimpinan. Sementara itu, mengutip situs The Chinese Zodiac, tahun Macan kali ini berada di bawah pengaruh Air. Air melambangkan kekayaan, kelimpahan, dan kemakmuran.

Ucapan Imlek Gong Xi Fat Cai

Ada beberapa ucapan yang bisa digunakan. Salah satunya yang paling terkenal “Gong Xi Fa Cai” dalam bahasa Mandarin, atau “Gung Hey Fat Choi” untuk bahasa Kanton.

Meski banyak dipakai untuk ucapan tahun baru Imlek, istilah "Gong Xi Fa Cai" pada dasarnya tak berarti selamat tahun baru. Secara harfiah, artinya "semoga mendapatkan lebih banyak kekayaan."

“Beberapa percaya bahwa istilah tersebut lebih berfokus pada keuntungan material daripada semangat kebersamaan,” kata dosen senior jurusan Studi China Universiti Malaya Prof. Dr. Yam Kah Kean, seperti dilansir The Star.

Karenanya, dia menilai, ucapan untuk Imlek yang lebih tepat dan representatif ialah "Xin Nian Kuai Le" yang berarti “Selamat Tahun Baru." Sementara itu, dalam bahasa Kanton biasa disebut “Sun Leen Fai Lok.”"

Sinolog dari Universitas Indonesia, Agni Malagina kepada Tirto, mengungkapkan banyaknya ucapan yang menggunakan "Gong Xi Fa Cai" ketimbang "Xin Nian Kuai Le" karena ucapan tersebut sering digunakan oleh etnis Tionghoa yang sebagian besar berasal dari kalangan pebisnis atau pedagang.

"Etnis Tionghoa di Indonesia sebagian besar dari kalangan pebisnis dan tampak lebih menonjol meski kalangan bukan pebisnis pada dasarnya juga banyak," kata Agni.

"Biasanya orang-orang yang berdagang yang punya bisnis menggunakan 'Gong Xi Fa Cai' untuk harapan supaya di masa yang akan datang bisa lebih baik dan [bisnis] berkembang pesat," ujar Agni.

Namun, lanjut Agni, "Gong Xi Fa Cai" juga digunakan oleh etnis Tionghoa yang bukan dari kalangan pebisnis. Karena, menurutnya, yang penting adalah arti dari ucapan itu supaya hidup lebih baik atau sejahtera.

"Selain itu ada juga ucapan-ucapan lain yang sering digunakan saat Imlek yang tidak berorientasi profit atau bisnis misalnya Xi Nian Kuai Le," kata Agni.

Ucapan Imlek lainnya seperti “Xin Nian Jin Pu” (semoga mendapat kemajuan di tahun baru ini), “Wan Shi Ru Yi” (semoga semua harapanmu terpenuhi), “Shen Ti Jian Kang” (semoga sehat selalu), dan “Sui Sui Ping An” (berharap Anda terhindar dari semua celaka).

Meski demikian, menurut Agni, jauh sebelumnya istilah yang populer saat Imlek yaitu "Sin Cun Kiong Hi" yang artinya selamat musim semi. Orang Tionghoa kalau selesai sembahyang, berkumpul makan malam dan di tengah malam mereka akan mengucapkan Sin Cun Kiong Hi, menurut Agni.

Tahun Macan yang berada dalam pengaruh elemen air, memberikan pesan bahwa pada tahun ini orang-orang mesti membuat segala bentuk perubahan dalam hidupnya. Dengan demikian, nantinya akan membawa kelimpahan dan kemakmuran. Unsur Air memberikan tambahan pada kekuatan utama, meningkatnya kesehatan, dan menjadi esensi dari semangat Macan. Selamat Tahun Baru Cina! Selamat menyambut tahun Macan Air!

Baca juga artikel terkait PERAYAAN IMLEK atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yantina Debora
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Yulaika Ramadhani