tirto.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menampik pandangan bahwa Revolusi Mental adalah jargon yang implementasinya tidak berdampak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Revolusi Mental memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa untuk Indonesia maju,” tegasnya, dalam kegiatan Rembuk Nasional Indonesia Bersatu, Sabtu (27/10) di Hotel Peninsula, Manado.
Selain itu, Tjahjo menekankan bahwa Revolusi Mental tidak berorientasi pada proyek atau sekadar instruksi pemerintah. Visi pemerintah Jokowi-JK tersebut haruslah menjadi gerakan sosial masyarakat Indonesia.
“Perubahan mental yang harus dicapai adalah mencakup perubahan sistem nilai yang merupakan konsepsi tentang apa yang baik dan apa yang buruk, apa yang benar dan apa yang salah,” kata Tjahjo.
Selain itu, perubahan pola pikir, pola sikap, dan perubahan pola perilaku juga menjadi perhatian penting konsepsi Revolusi Mental, yang landasannya adalah Pancasila—pedoman nilai bangsa Indonesia.
Menurutnya pelaksanaan Revolusi Mental dirancang bersifat partisipatif dengan lebih menekankan pada tindakan aksi nyata dan dimulai dari yang sederhana. Bahkan nilai-nilainya tidak menjadi kesan sakral, tetapi disebut sebagai instrumental agar masyarakat menjalankannya bukan karena rasa takut atau terpaksa Tetapi dengan penuu kesadaran.
"Sadar bahwa dengan melaksanakannya akan membawa manfaat langsung dan menjadikan bangsa ini sebagai bangsa yang kuat, mandiri, dan maju,” jelas Tjahjo.
Tjahjo mengingatkan, sebagai bangsa yang besar dan majemuk dengan kurang lebih 714 suku bangsa, tantangan Indonesia adalah menjaga dan mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa. Revolusi Mental diharapkan dapat mengatasi tantangan itu.
Terakhir, Tjahjo menyatakan dalam kurun empat tahun Revolusi Mental, hal-hal yang sudah didapat antara lain semakin meningkatnya pelayanan publik, meningkatnya kesadaran ASN dan masyarakat, kemandirian bangsa, kebersihan lingkungan, serta kian kokohnya NKRI di tengah terpaan berbagai ideologi dunia.
Penulis: Zulkifli Songyanan
Editor: Irwan Syambudi