tirto.id - Menko PMK Puan Maharani menyebut segala hal positif yang sudah dilakukan pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla selama empat tahun ini adalah bentuk nyata Revolusi Mental.
"Inovasi-inovasi yang dilakukan Kementerian/Lembaga, pemerintah pusat hingga pemerintah daerah, yang terkait dengan pembangunan manusia, pembangunan infrastruktur, bagaimana memberikan pelayanan publik yang terbaik, adalah Revolusi Mental," kata Puan, setelah membuka kegiatan Pekan Kerja Nyata (PKR) Revolusi Mental, di Manado, Jumat (26/10/2018).
Selain itu, Puan mencontohkan, Revolusi Mental sebetulnya bisa dirasakan saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Para Games 2018. Kala itu, Puan menilai publik mulai sadar akan pentingnya budaya antri dan budaya buang sampah pada tempatnya. "Bagaimana kita menunjukkan rasa nasionalisme saat memberikan dukungan kepada para atlet, itu pun Revolusi Mental," tambahnya.
Walau demikian, Puan tidak menampik bahwa masih banyak hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan, utamanya dalam soal pelayanan publik. Menurut putri Megawati Soekarnoputri ini, pelayanan publik haruslah lebih bermakna sekaligus lebih dimaknai oleh masyarakat. "Dikatakan susah, ya susah. Tapi kita harus berupaya terus mewujudkannya karena itu adalah salah satu cara agar kita bisa berkompetisi dengan negara-negara lain dalam soal pelayanan publik," sambungnya.
Salah satu rangkaian acara gelaran Pekan Nyata Revolusi Mental adalah Pameran Inovasi Layanan Publik. Pameran tersebut digelar di eks komplek Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Utara, bilangan Sario Utara, Manado. Diikuti sekitar 100 stand pameran Kementerian/Lembaga, Provinsi, Kabupaten/Kota se-Indonesia, pameran tersebut bertujuan menunjukkan berbagai inovasi pelayanan publik di masa pemerintahan Jokowi-Jk.
Selain itu, pembukaan PKN Revolusi Mental juga ditandai dengan diumumkannya peraih Penghargaan Gerakan Nasional Revolusi Mental dan Penghargaan Pembentukan Mall Pelayanan Publik.
Penghargaan Gerakan Nasional Revolusi Mental 2018 diberikan kepada Provinsi Kalimantan Tengah, DIY Yogyakarta, Kab. Banyuasin, dan Kab. Merangin. Sedang Penghargaan Pembentukan Mall Pelayanan Publik diberikan kepada Kota Tamohon, Kab. Banyuwangi, Kota Batam, Kab. Karangasem, Prov. DKI, Kota Surabaya, dan Kab. Badung.
Penulis: Zulkifli Songyanan
Editor: Agung DH