Menuju konten utama

Surya Paloh soal Revolusi Mental Jokowi: 'Sayang Seribu Sayang'

Surya Paloh menyinggung soal revolusi mental yang pernah digaungkan Presiden Jokowi pada 2014 silam dalam Apel Siaga Perubahan Nasdem.

Surya Paloh soal Revolusi Mental Jokowi: 'Sayang Seribu Sayang'
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyampaikan pidato politiknya dalam Perayaan HUT ke-11 Partai NasDem di Jakarta, Jumat (11/11/2022). HUT ke-11 mengangkat tema "It's Time! Restorasi Indonesia" dan menggelar NasDem UMKM Trade Show. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU

tirto.id - Ketua Umum Nasdem Surya Paloh menyinggung soal revolusi mental yang pernah digaungkan Presiden Jokowi pada 2014 silam. Konsep tersebut pulalah yang mendorong Nasdem mendaulat Jokowi kala itu.

"Revolusi mental adalah sebenarnya identik dengan misi gerakan perubahan kita bangun sejalan dan itulah yang ketika pada 2014 pemilu dengan seluruh kekuatan dan harapan dan energi yang kita miliki kita dukung yang namanya Presiden Jokowi kala itu sebagai capres untuk menjadi presiden di negeri ini," kata Surya Paloh dalam pidatonya pada acara Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (16/7/2023).

Surya Paloh mengklaim Nasdem memberikan dukungan secara totalitas kepada Jokowi kala itu. Sebab, mereka memiliki keyakinan dengan konsepsi gagasan dan pemikiran Jokowi akan berjalan dengan baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana diharapkan Nasdem.

"Tapi, sayang seribu kali sayang. Sayang seribu kali sayang harapan belum menjadi kenyataan," ucap Surya Paloh.

Surya memaknai kemerdekaan bangsa Indonesia bukanlah hanya pemberian atau hadiah yang diperoleh dari para kaum penjajah. Ia pun berkata kepada seluruh kader Nasdem bahwa 350 tahun Indonesia sebagai bangsa yang terjajah berujung pada penghinaan, kesedihan, kesusahan, dan kehilangan harkat, serta martabat.

"Itulah nasib sebagai bangsa yang terjajah dengan seluruh daya dan upaya para pemikir sekaligus para pejuang bangsa ini yang telah memberikan peran dan mengambil sikap dengan penuh keyakinan memberikan pengorbanan harta bahkan nyawa sekalipun untuk membebaskan kita sebagai bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat," kata Surya Paloh.

Oleh karena itu, kata dia, wajib hukumnya untuk tetap mengenal dan memberikan penghormatan kepada para pahlawan dan para pemikir bangsa ini yang memerdekakan bangsa dari kaum penjajah.

Ia mengakui banyak kemajuan dalam berbagai aspek setelah hampir 78 tahun Indonesia merdeka.

"Sejujurnya kita telah mengalami berbagai kemajuan dalam berbagai pranata kehidupan yang ada dan beberapa aspek kehidupan yang kita miliki tetapi apabila kita berani dan menempatkan pemikiran secara kritis objektif berdasarkan faktanya ada di tengah-tengah-tengah potret sosial kemasyarakatan yang ada pada hari ini," pungkas Surya Paloh.

Baca juga artikel terkait REVOLUSI MENTAL atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Anggun P Situmorang