Menuju konten utama

Jokowi Jawab Surya Paloh soal Revolusi Mental Belum Nyata

Surya Paloh sebelumnya menilai narasi revolusi mental yang didengungkan Jokowi belum jadi kenyataan kendati sudah dua periode.

Jokowi Jawab Surya Paloh soal Revolusi Mental Belum Nyata
Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern (Rakornas Wasin) 2023 di Jakarta, Rabu (14/6/2023).ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal kritik Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tentang revolusi mental yang belum terlaksana. Jokowi mengaku akan mempergunakan waktu yang ada agar program tersebut berjalan maksimal.

"Ya semuanya yang belum maksimal dimaksimalkan," singkat Jokowi usai melantik pejabat di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/7/2023).

Surya Paloh sebelumnya mengkritik narasi revolusi mental Jokowi. Paloh mengungkap program tersebut sejatinya selaras dengan visi Nasdem. Akan tetapi, selama dua periode pemerintahan, ia melihat narasi itu tidak kunjung terealisasi.

"Revolusi mental sebenarnya identik dengan misi gerakan perubahan kita, sejalan dan itulah yang ketika pada 2014 pemilu dengan seluruh kekuatan dan harapan dan energi yang kita miliki kita dukung yang namanya Presiden Jokowi kala itu sebagai capres untuk menjadi presiden di negeri ini," kata dia saat berpidato di acara Apel Siaga Partai Nasdem, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu 16 Juli 2023.

Paloh mengklaim Nasdem memberikan dukungan secara totalitas kepada Jokowi. Dulu, mereka memiliki keyakinan dengan konsepsi gagasan dan pemikiran Jokowi akan berjalan baik di kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Tapi, sayang seribu kali sayang. Sayang seribu kali sayang harapan belum menjadi kenyataan," imbuhnya.

Paloh memaknai kemerdekaan bangsa Indonesia bukanlah hanya pemberian atau hadiah yang diperoleh dari kaum penjajah. Ia pun berkata kepada seluruh kader Nasdem bahwa 350 tahun Indonesia sebagai bangsa yang terjajah berujung pada penghinaan, kesedihan, kesusahan, dan

kehilangan harkat serta martabat.

"Itulah nasib sebagai bangsa yang terjajah dengan seluruh daya dan upaya para pemikir sekaligus para pejuang bangsa ini yang telah memberikan peran dan mengambil sikap dengan penuh keyakinan memberikan pengorbanan harta bahkan nyawa sekalipun untuk membebaskan kita sebagai bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait REVOLUSI MENTAL atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Fahreza Rizky