tirto.id - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menanggapi terkait aksi masyarakat yang memboikot produk Israel. Zulhas pun membebaskan masyarakat menghindari atau tidak mengkonsumsi produk.
“Itu terserah masyarakat, tapi apa itu membantu ya silakan saja,” kata dia saat ditemui media dalam acara Digital Creative Leadership Forum, Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Sementara itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menuturkan selaku pembina industri nasional, tidak dalam posisi mendukung ataupun menolak gerakan boikot produk-produk tersebut. Plt. Sekretaris Jenderal Kemenperin Putu Juli Ardika mengklaim pihaknya saat ini menjalankan kebijakan-kebijakan yang mendukung produktivitas dan daya saing sektor industri.
"Saat ini, fokus kami adalah langkah-langkah pengetatan arus barang impor untuk mendukung pengembangan pasar dalam negeri,” kata Putu dikutip dari keterangan tertulis.
Kemudian, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan, Ahmad Fahrurrozi mengatakan, memang tidak ada salahnya beralih meninggalkan produk mereka dan memilih menggunakan dalam negeri. Karena cara ini bisa membantu mendongkrak produk UMKM dalam negeri.
Sebelumnya,Gerakan boikot produk Israel semakin gencar disuarakan sebagai bentuk penentangan terhadap perang yang sedang terjadi di Gaza antara Israel dan Hamas Palestina. BDS atau singkatan dari Boycott, Divestment and Sanctions alias Boikot, Divestasi dan Sanksi adalah gerakan perlawanan tanpa kekerasan yang dilakukan oleh masyarakat dunia terhadap produk ekonomi dan produk budaya Israel.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin