tirto.id - Menteri Perdagangan Kabinet Indonesia Maju, Agus Suparmanto menyatakan akan berhati-hati saat mengimpor komoditas terutama berkaitan dengan pangan. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini bilang importasi yang dilakukan pemerintah akan mencegah dampak buruk seperti menyebabkan harga jatuh di pasaran.
“Impor saya akan selektif. Timing kita lihat, contoh impor beras, tapi dalam kondisi panen. Itu hancur harga kita. Itu untuk satu produk, tapi prinsipnya sama,” kata Agus dalam jumpa pers di Kementerian Perdagangan, Kamis (24/10/2019).
Masalah waktu importasi ini menjadi salah satu kesalahan yang dibuat oleh pendahulu Agus yakni Enggartiasto Lukita. Enggar yang juga polikus Partai Nasdem itu sebelumnya pernah dikritik karena impor pangan dilakukan saat atau menjelang panen.
Pada November 2018, kritik ini disampaikan Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI) yang menolak importasi jagung karena mereka akan panen. Mereka khawatir harga jual anjlok meski pemerintah beralasan jagung ini ditujukan untuk peternak.
Di samping itu, Agus akan mengusahakan subtitusi produk yang diimpor. Menurutnya, produk subtitusi ini penting agar importasi yang dilakukan tidak terlalu besar.
“Kalau belum ada kita beri arahan ke dunia usaha yang potensial untuk subtitusinya. Ini akan kita jalankan,” ucap Agus.
Selain impor, Agus juga menyatakan akan meninjau berbagai perjanjian perdagangan. Ia bilang agar ekspor Indonesia bisa merangkak maka perjanjian ini harus betul-betul menguntungkan Indonesia.
“Kita akan me-review perjanjian yang memang betul-betul menguntungkan. Kita akan rundingkan secara internal maupun dengan kementerian terkait lainnya,” imbunya.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan