Menuju konten utama

Menag Klaim Hanya 3 Pesantren yang Jadi Klaster Penularan COVID-19

Menag Fachrul Razi mengklaim jumlah pondok pesantren (ponpes) yang menjadi tempat penularan aCOVID-19 hanya ada tiga ponpes.

Menag Klaim Hanya 3 Pesantren yang Jadi Klaster Penularan COVID-19
Menteri Agama Fachrul Razi memberi keterangan pers di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (18/2/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

tirto.id - Menteri Agama Fachrul Razi mengklaim sampai saat ini jumlah pondok pesantren (ponpes) yang menjadi tempat penularan atau klaster penularan COVID-19 hanya sedikit, ia menyebut hanya ada tiga ponpes.

"Sejauh ini boleh dikatakan yang baru kita tahu yang menjadi klaster ya hanya tiga pesantren. Jadi kalau dihitung persentasenya hanya 0,000 sekian persen," kata Fachrul dalam pertemuan daring penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemi COVID-19, Jumat (7/8/2020).

Meski sebagian pesantren ada yang memulangkan santri saat pandemi. Tetapi dia mengakui bahwa banyak pesantren yang masih beroperasi seperti biasa sejak awal pandemi COVID-19 di Indonesia.

Pembelajar tatap muka di sebagian besar pesantren saat pandemi kata dia tetap dilakukan. "Kami sudah lakukan di pesantren [pembelajaran tatap muka] tapi itu menjadi mudah karena di pesantren kita tidak batasi zona [penularan COVID-19]".

Pembelajaran tatap muka dilakukan di pesantren tidak dibatasi oleh penetapan Zona COVID-19 karena kata Fachrul sebagai pesantren masih tetap buka tanpa peduli daerahnya zona merah, kuning atau hijau.

"Memang dari awal tidak bisa diberlakukan zona karena beliau dan mereka [dari pesantren] itu tetap pada pendiriannya sejak awal," kata dia.

Namun menurutnya itu jadi mudah dan tidak menjadi masalah. Sebab ia menilai jika terjadi penularan di pesantren lebih dapat dilakukan pengendalian.

"Karena begitu santri masuk dan ustad masuk mereka tidak kemana-mana lagi sehingga sudah betul-betul dia sehat dan dalam suasana sehat. Kemudian tidak boleh keluar dan protokol kesehatan diterapkan Alhamdulillah semua sehat," ujar.

Apa yang dikatakan Fachrul ini berlainan dengan temuan sejumlah kasus COVID-19 yang ditemukan berasal dari klaster pesantren.

Pesantren di sejumlah daerah menjadi klaster penularan COVID-19. Selain kasus di pesantren Wonogiri, yang mengakibatkan lebih dari 60 orang terpapar COVID-19 ,terlebih dahulu terjadi klaster Pesantren Temboro di Kabupaten Magetan Jawa Timur.

Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dewi Nur Aisyah, Kamis (15/7/2020) mengatakan klaster pesantren tersebut menyumbang 126 kasus.

Kemudian juga ada klaster Pesantren Gontor di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur yang mengakibatkan puluhan kasus. Di Jawa Barat juga terdapat klaster pondok pesantren yang berada di Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang. Klaster itu juga telah mengakibatkan sekitar 21 kasus COVID-19.

Sebelumnya Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah meminta pengelola pondok pesantren untuk mewaspadai munculnya klaster baru penyebaran COVID-19 yang berasal dari pondok pesantren.

Menurut Ma'ruf klaster pondok pesantren akan terbentuk apabila tidak dilakukan pencegahan dengan mempersiapkan prosedur penerimaan kembali santri sesuai protokol kesehatan.

"Kalau tidak dipersiapkan dengan baik, ini [pesantren] bisa menjadi klaster baru. Ini yang saya lebih takutkan," kata Ma'ruf Amin dalam video yang diunggah di akun Youtube resmi Wakil Presiden Republik Indonesia seperti dilansir dari Antara, Minggu (19/7/2020).

Baca juga artikel terkait MENAG FACHRUL RAZI atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Reja Hidayat