tirto.id - Seorang santri Pondok Pesantren Gontor 2 dinyatakan terkonfirmasi positif corona dan dinilai dapat menulari santri lain. Oleh karena itu, isolasi dilakukan terhadap kompleks Pondok Pesantren Gontor 2, yang berada di wilayah Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
"Sementara di pondoknya sedang dilakukan tracing terhadap kontak erat," kata Bupati Ponorogo Ipong Muslchlisoni dalam siaran persnya pada Senin (6/7/2020), seperti dilansir Antara.
Menurut Ipong, setelah proses penelusuran kontak, orang yang pernah berinteraksi dekat dengan santri positif corona tersebut juga diwajibkan untuk diisolasi dari warga pondok yang lain.
Tim kesehatan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 selanjutnya akan melakukan pemeriksaan, baik dengan metode rapid test (tes cepat) maupun tes swab di pesantren itu.
"Untuk sementara warga ponpes [Gontor 2] yang ada di dalam, tidak diperkenankan untuk keluar pondok, begitu juga tidak diperkenankan menerima tamu/kunjungan untuk keperluan apa pun, kecuali pemenuhan kebutuhan pokok dan pelayanan kesehatan," ujar Ipong.
Dia juga memastikan bakal melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pelaksanaan isolasi di Pondok Pesantren Gontor 2. "Semoga upaya ini dapat mengendalikan dan mencegah penularan lebih lanjut," ujar dia.
Santri Ponpes Gontor 2 yang terbukti positif Covid-19 tersebut berasal dari Kabupaten Sidoarjo, salah satu wilayah episentrum utama penularan virus corona di Jatim.
Santri tersebut kembali masuk ke Ponpes Gontor 2 pada 17 Juni 2020 dan tanpa membawa surat keterangan hasil pemeriksaan dengan tes cepat.
Dua pekan berlalu, Dinkes Jatim mengkonfirmasi bahwa orang tua (bapak) dari santri asal Sidoarjo ini positif COVID-19.
Dinkes Ponorogo lalu memeriksa santri asal Sidoarjo tersebut dengan tes swab dan didapatkan hasil bahwa ia positif terinfeksi virus corona.
"Saat ini yang bersangkutan sudah diisolasi di rumah sakit," kata Ipong.
Selain penambahan satu kasus dari lingkungan pesantren besar, satu kasus lain di Ponorogo juga didapat dari hasil tes swab anak umur 6 tahun yang ibunya terlebih dulu dinyatakan positif corona.
Jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 di Ponorogo hingga awal pekan kedua Juli ini tercatat sebanyak 56 orang. Dari jumlah itu, 32 orang sembuh.
"Di Ponorogo sejauh ini ada tiga pasien konfirmasi positif COVID-19 yang meninggal," tambah Ipong.
Berdasarkan data Pemprov Jawa Timur, Ponorogo sebenarnya termasuk kabupaten dengan risiko rendah. Skor tingkat risiko penularan virus corona di kabupaten ini bahkan belakangan menurun dari 2,69 menjadi 2,58.
Sementara data terbaru Pemprov Jatim yang diperbarui hingga pukul 19.15 WIB, Senin malam (6/7/2020), total jumlah kasus corona di Jawa Timur telah sebanyak 14.298 orang, atau yang terbanyak di antara 34 provinsi di Indonesia.
Dari total 14.298 kasus positif corona di Jatim tersebut, sudah ada 1.089 pasien Covid-19 yang meninggal. Angka kematian pasien corona di Jatim ini juga menjadi yang tertinggi di Indonesia.
Sementara 5.111 pasien corona di Jawa Timur lainnya sudah dinyatakan sembuh. Hingga Senin malam, tercatat masih ada 7.803 pasien corona yang dirawat di Jatim.
Hampir separuh dari total kasus corona di Jawa Timur ditemukan di Kota Surabaya, yakni 6.517 orang. Sedangkan di kawasan tetangga dekat Kota Surabaya, yakni Kabupaten Sidoarjo, hingga kini sudah ditemukan total 2.023 kasus positif corona. Angka ini merupakan yang tertinggi kedua di Jatim.
Penulis: Addi M Idhom