tirto.id - Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengungkapkan bahwa agenda retret Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) dapat diadaptasi untuk dilakukan di pejabat eselon di internal kementerian maupun lembaga. Menurutnya, kegiatan tersebut bermanfaat untuk melatih kekompakan dan menyatukan visi serta menjadi bentuk shock therapy yang penting.
"Latihan sekarang ini saya kira bukan hanya penting untuk kabinet, tetapi juga pejabat eselon 1, pejabat eselon 2 setiap instansi. Itu saya kira sangat bagus untuk melakukan hal yang sama," kata Nasaruddin Umar, Sabtu (26/10/2024) dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Ia menambahkan, bahwa dengan retret, jajaran menteri, wakil menteri, kepala badan, utusan khusus hingga penasihat khusus menjadi lebih kompak karena dalam salah satu agenda adalah baris-berbaris. Kegiatan itu memiliki tujuan untuk menyamakan visi dan memudahkan misi itu terwujud.
"Kita perlu gerakan kebersamaan, dimulai dari gerakan fisik kemudian kebersamana dalam jalan pikiran, kemudian kebersaman dalam hati nurani," kata Nasaruddin.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, juga menilai kegiatan ini sebagai langkah efektif dalam menyamakan frekuensi kerja para menteri di kabinet. Dito menekankan pentingnya hubungan kemanusiaan dan ikatan antaranggota kabinet. Menurutnya, pendekatan ini mempercepat sinergi untuk mewujudkan tujuan Presiden Prabowo dalam membentuk kabinet yang cepat dan efektif.
"Kesannya sangat baik, saya rasa ini adalah suatu langkah yang sangat efektif bagaimana kami di Kabinet Merah Putih ini bisa menyamakan langkah dan frekuensi," kata Dito.
Sementara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyoroti tantangan bangun pagi yang jarang dilakukannya. Namun, ia mengakui bahwa latihan disiplin ini baik untuk mengajarkan tanggung jawab dalam keadaan apapun dan berharap kegiatan serupa bisa diterapkan di kementeriannya.
"Bangun paginya itu agak repot saya, biasanya kan kami tidurnya jam 2, bangun jam 5 subuh, habis subuh tidur lagi kan, nanti bangun jam 7. Nah ini tidak, kami tidurnya jam 2, jam 4 sudah bunyi. Tapi itu bagus bahwa hidup itu disiplin, tanggung jawab negara itu mau 2 jam, 1 jam tidur, begitu panggilan tugas, harus siap," kata Bahlil.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Irfan Teguh Pribadi