Menuju konten utama

Melesat 10,19%, IHSG 26 Maret 2020 Jadi yang Terbaik di Asia

IHSG meroket 10,19 persen sepanjang perdagangan hari ini dan jadi yang terbaik di antara bursa kawasan Asia.

Melesat 10,19%, IHSG 26 Maret 2020 Jadi yang Terbaik di Asia
Karyawan melintas di bawah monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (19/12/2017). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan melesat hingga 10,19 persen ke level 4.338,9 sepanjang perdagangan hari ini, Kamis (26/3/2020).

Dibuka di level 3.937,6, indeks saham langsung bergerak menembus level psikologis 4.000 dan ditutup dengan penguatan 9,62 persen ke level 4.316,423 pada perdagangan sesi pertama.

Transaksi perdagangan pada hari ini mencapai 12,7 triliun dengan volume saham yang diperdangankan sebanyak 11,52 miliar. Frekuensi perdagangan juga terpantau cukup ramai yakni mencapai 888,196 kali sepanjang hari ini.

Ada pun saham emiten yang tercatat mengalami penguatan mencapai 300, sementara 129 melemah, dan 115 emiten stagnan atau jalan di tempat.

Emiten yang keluar sebagai top gainers, antara lain Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mengalami kenaikan 20,49 persen, Barito Pasific Tbk (BPRT) sebesar 19,52 persen, dan Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebesar 19,38 persen.

Sementara saham yang mengalami koreksi paling dalam sepanjang perdangan hari ini antara lain BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) sebesar -6,90 persen dan Era mandiri Cemerlang Tbk (IKAN) yang mencapai -6,86 persen serta Industri dan Perdagangan Bintraco Dharm (CAR) sebesar -6,78 persen.

Gubernur Bank Indonesia Perry Wardjiyo mengatakan, penguatan tersebut menunjukan meredanya kepanikan investor di berbagai dunia. Menurutya, penguatan IHSG tak lepas dari perkembangan positif terkait penanganan COVID-19 berbagai negara.

Terutama, setelah senat Amerika Serikat menyetujui usulan paket stimulus fiskal sebesar 2 triliun dolar AS yang dialokasikan antara lain 110 miliar dolar untuk kesehatan, 350 miliar dolar AS untuk UMKM, 250 miliar dolar AS untuk tenaga kerja, dan 500 miliar dolar AS untuk dunia usaha.

Pemerintah negara maju lain yang mengucurkan stimulus fiskal untuk penanggulangan COVID-19, kata dia, adalah Jerman yakni sebesar 860 miliar dolar AS atau 10 persen dari PDB negaranya.

Alhasil Indeks seperti Dow Jones menguat hampir 2,4 persen dan indeks saham Eropa juga menguat bersamaan dengan indeks saham negara emerging market seperti Brasil, Meksiko, Rusia dan lainnya.

"Dua minggu lalu, terjadi tekanan kepanikan pasar keuangan global. Banyak saham hari ini sebagian besar warna hijau," ujar Perry dalam konferensi pers di kantornya siang tadi.

Meski demikian, bursa saham Asia mayoritas mengalami koreksi karena masih dipenuhi kekhawatiran penyebaran COVID-19. Hal ini mendorong para investor melikuidasi posisi atau merealisasikan keuntungan (profit taking) setelah bursa Asia melonjak dalam beberapa hari terakhir.

Indeks Nikkei drop 4,51 persen, indeks Hang Seng turun 0,74 persen, sementara Shanghai Composite Chinturun 0,6 persen dan indeks Straits Times turun 0,71 persen.

Baca juga artikel terkait INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Rio Apinino