Menuju konten utama

Masjid Quba: Simbol Takwa, Niat Baik, dan Persatuan Umat

Masjid ini menjadi salah satu tujuan utama ziarah bagi jemaah haji dan umrah.

Masjid Quba: Simbol Takwa, Niat Baik, dan Persatuan Umat
Masjid Quba. (Sumber foto: Fahreza Rizky/Tirto.id (MCH 2025))

tirto.id - Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad saat hijrah dari Makkah ke Madinah, tepatnya pada tahun pertama Hijriah atau 622 Masehi.

Dalam perjalanannya, Rasulullah dan kaum Muhajirin sempat singgah selama beberapa hari di perkampungan Bani Amr bin Auf sebelum memasuki Kota Madinah.

Bani Amr bin Auf—yang merupakan kaum Ansar—mendukung hijrah Rasulullah dengan mewakafkan sebidang tanah seluas 1.200 meter persegi untuk pembangunan masjid.

"Lalu, Rasulullah SAW meletakkan batu pertama [pembangunan Masjid Quba] beserta para sahabat," ucap Guru Besar Filologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Oman Fathurahman, saat mengunjungi Masjid Quba bersama tim Media Center Haji (MCH), Kamis (19/6/2025).

Pembangunan Masjid Quba dilakukan secara gotong royong oleh kaum Muhajirin dan Ansar. Maka semangat ini menjadi teladan dalam membangun persatuan umat.

Masjid Quba disebut dalam surah at-Taubah ayat 108 sebagai masjid yang “didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama.” Ayat ini turun sebagai tanggapan atas pendirian Masjid Dhirar—masjid tandingan yang dibangun oleh kaum munafik untuk memecah belah umat Islam.

"Sungguh masjid yang pertama kali didirikan pada hari pertama saat hijrah lebih berhak untuk kita beribadah di dalamnya. Ketika Masjid Quba berdiri, orang-orang munafik mendirikan masjid tandingan, yaitu Masjid Dhirar. Masjid itu buruk karena niatnya untuk menyaingi supaya umat Muslim tidak salat di Masjid Quba. Maka diturunkanlah [surah at-Taubah ayat 108] ini," tutur Oman.

Oman juga menjelaskan bahwa Rasulullah sangat menganjurkan umat Islam beribadah di Masjid Quba. Dalam sebuah hadis, Nabi bersabda bahwa siapa yang bersuci dari rumah, lalu datang ke Masjid Quba dan salat di dalamnya—baik salat wajib maupun sunah—maka ia mendapat pahala seperti umrah.

"Hampir tiap minggu [Rasulullah Saw] datang ke Masjid Quba pada hari Sabtu. Maka kaum Muslimin mentradisikan salat ke Masjid Quba tiap hari Sabtu," jelasnya.

Masjid Quba terletak sekitar 5 kilometer arah tenggara dari Kota Madinah. Masjid ini menjadi salah satu tujuan utama ziarah bagi jemaah haji dan umrah. Kisah pendiriannya mengandung banyak pelajaran, mulai dari nilai gotong royong, persatuan, hingga pentingnya niat dalam membangun kebaikan.

"Masjid Quba didirikan untuk takwa, sementara Masjid Dhirar yang konon sudah dihancurkan didirikan karena niat buruk, akhirnya tidak ada jejaknya," ucap Oman.

Kini, Masjid Quba telah mengalami sejumlah renovasi dan tampil indah serta terawat. Keindahannya pun menjadi magnet tersendiri bagi umat Islam.

Baca juga artikel terkait HAJI 2025 atau tulisan lainnya dari Fahreza Rizky

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Fahreza Rizky
Penulis: Fahreza Rizky
Editor: Fadrik Aziz Firdausi