tirto.id - Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin mengklaim bahwa kondisi ekonomi Indonesia lebih baik dari Inggris dan Jepang, walaupun saat ini nilai tukar rupiah Rp16.470 terhadap dolar AS.
"Kita di atas Malaysia sekarang, tapi di bawah Thailand saja. Tapi di atas Jepang, di atas Inggris posisi kita sekarang itu. Ini hal yang membanggakan," kata Ma’ruf Amin usai membuka Rakornas Komisi Penyiaran Indonesia di ICE BSD, Senin (24/6/2024).
Ia menyampaikan bahwa pelemahan rupiah saat ini tak sepenuhnya salah pemerintah. Dia menerangkan bahwa kondisi ekonomi dunia merata dan sama buruknya.
"Kita memang menghadapi situasi global yang tentu tidak hanya dialami oleh Indonesia. Tapi juga semua mata uang di dunia ini, bahkan Euro pun mengalami penurunan, " kata dia.
Selain itu, Maruf menyebut penguatan dolar disebabkan oleh kebijakan keuangan Pemerintahan Amerika Serikat sehingga berimbas pada kondisi ekonomi global.
"Ekonomi kita cukup baik, memang ada [pelemahan] nilai tukar rupiah ini karena ada pengaruh global, pengaruh penguatan dolar. Karena kebijakan-kebijakan yang diambil Amerika Serikat sehingga dolar itu nilainya tinggi," kata dia.
Menyikapi hal itu, Ma’ruf menegaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam. Saat ini, Bank Indonesia telah melakukan upaya intervensi agar rupiah tidak semakin kandas digilas dolar.
"Intervensi terus dilakukan oleh Bank Indonesia, pemerintah dan kita berharap bisa mengembalikan kepada nilai yang normal yang seharusnya kita harapkan," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengklaim bahwa Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-27 IMD World Competitiveness Ranking (WCR) di 2024 berkat keberadaan Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker). Menurutnya, UU Ciptaker berhasil membuat dunia bisnis di Indonesia menjadi semakin kompetitif.
"Karena UU Ciptaker, kita mengalami peningkatan 8 level, karena dunia bisnis kita yang semakin kompetitif baik karena ketenagakerjaan dan produktivitas level kita naik 6 level," kata Jokowi di Istana Negara.
Dalam penilaian IMD World Competitiveness Ranking (WCR) di 2024, Indonesia mengalami sejumlah peningkatan peringkat. Di 2022, Indonesia berada di peringkat 44, kemudian di 2023 menjadi peringkat 34 dan saat ini Indonesia berada di peringkat ke-27.
"Tapi saya senang, Alhamdulillah daya saing kita di tahun 2024 naik signifikan," kata Jokowi.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Irfan Teguh Pribadi