tirto.id - Video game sering kali mendapat stigma negatif sebagai penyebab gangguan pada anak, seperti menurunnya prestasi akademik atau perilaku sosial yang terganggu. Namun, sebuah studi baru menunjukkan bahwa jika dirancang dengan baik, video game justru bisa memberikan dampak positif bagi anak.
Studi yang dilakukan oleh UNICEF Innocent ini menemukan, video game tidak selalu buruk bagi anak-anak. Jika dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan perkembangan mereka, video game justru bisa menjadi alat yang efektif untuk mendukung kesejahteraan dan perkembangan mereka.
Rasa otonomi, kompetensi, kreativitas, dan identitas yang dapat diperoleh dari bermain game adalah beberapa contoh dampak positif yang diungkapkan dalam penelitian ini.
Hasil Riset UNICEF: Video Game Berpotensi Positif Bagi Anak
Penelitian yang dirilis pada 29 April 2024 ini menunjukkan bahwa video game dapat mendukung kesejahteraan anak asalkan dirancang dengan memperhatikan kebutuhan mereka.
Studi ini dilakukan oleh UNICEF Innocenti, yang merupakan bagian dari Proyek Inovasi Bertanggung Jawab dalam Teknologi untuk Anak (RITEC).
Menurut Bo Viktor Nylund, Direktur UNICEF Innocenti, studi ini mengungkapkan bahwa anggapan umum tentang video game yang selalu berdampak negatif pada anak tidak sepenuhnya benar. Ia menjelaskan bahwa game yang dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan anak justru dapat membantu perkembangan dan kesejahteraan mereka. Namun, tidak semua game memiliki dampak positif, dan penting bagi para pengembang untuk merancang game yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Penelitian ini menekankan bahwa video game yang didesain dengan benar dapat memberi anak-anak pengalaman positif, seperti rasa otonomi, kebebasan memilih, penguasaan keterampilan, dan pencapaian. Selain itu, anak-anak juga dapat merasakan emosi, menjalin koneksi sosial, berimajinasi, mengeksplorasi, dan mengekspresikan diri mereka.
Video game bisa memberikan anak kesempatan untuk mengembangkan berbagai keterampilan emosional dan sosial. Misalnya, ketika seorang anak berhasil menyelesaikan level yang menantang, ia merasakan rasa pencapaian dan penguasaan. Hal ini penting untuk perkembangan mentalnya karena mendorong rasa percaya diri dan motivasi dalam menghadapi tantangan lain di masa depan.
Dampak Positif Game pada Kesejahteraan Anak
Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 255 anak berusia 8 hingga 12 tahun dari beberapa negara, termasuk AS, Chile, dan Afrika Selatan.
Studi ini menggunakan tiga inisiatif penelitian yang berbeda, yaitu penelitian eksperimental melalui intervensi bermain digital selama beberapa minggu yang melibatkan anak-anak di Amerika Serikat, Chile, dan Afrika Selatan, penelitian observasional di rumah-rumah keluarga di Australia, Siprus, Afrika Selatan, dan Inggris, serta penelitian di laboratorium yang melibatkan pengukuran detak jantung, pelacakan mata, ekspresi wajah, dan respons kulit galvanik dari anak-anak yang sedang bermain game digital.
Studi ini menemukan bahwa video game dapat mendukung berbagai aspek kesejahteraan anak, seperti:
Rasa Otonomi
Game yang memberikan anak kendali, membuat keputusan sendiri, dan mengembangkan strategi memberikan mereka rasa otonomi. Ini sangat penting dalam membangun kepercayaan diri dan kemampuan pengambilan keputusan yang baik di masa depan.
Rasa Kompetensi
Game yang dirancang dengan tantangan yang tepat dapat membantu anak merasakan rasa pencapaian. Rasa pencapaian ini memberi mereka dorongan untuk terus mencoba dan menyelesaikan tantangan yang lebih sulit, baik di dalam maupun di luar game.
Kreativitas
Video game yang memungkinkan anak-anak untuk berkreasi, seperti membuat karakter atau alur cerita mereka sendiri, dapat meningkatkan kreativitas. Game yang memberikan kesempatan untuk memecahkan masalah atau berinovasi juga mendorong kemampuan berpikir kritis dan imajinatif.
Identitas
Regulasi Emosi
Game juga dapat membantu anak belajar mengenali dan mengatur emosi mereka. Misalnya, ketika mereka menghadapi kegagalan dalam game, mereka belajar untuk mengatasi frustrasi dan mencoba lagi. Ini adalah keterampilan penting yang membantu anak dalam menghadapi tantangan di dunia nyata.
Hubungan Sosial
Game yang memiliki elemen sosial, seperti bermain dengan teman secara online atau bekerjasama untuk menyelesaikan misi, dapat membantu anak-anak membangun dan mengelola hubungan sosial. Game semacam ini juga membantu mereka belajar bekerja dalam tim dan memahami pentingnya kolaborasi.
Tantangan bagi Industri Game
Meskipun studi ini menunjukkan dampak positif yang potensial dari video game, Nylund menegaskan bahwa tidak semua game dirancang dengan memperhatikan kesejahteraan anak. Oleh karena itu, para pengembang game memiliki tanggung jawab besar untuk mempertimbangkan kebutuhan anak saat mendesain permainan mereka.
Penelitian ini memberikan panduan kepada produsen dan desainer game tentang elemen-elemen apa yang perlu dimasukkan untuk mendukung kesejahteraan anak. Misalnya, game yang memungkinkan anak untuk membuat keputusan sendiri, mengeksplorasi, atau menyelesaikan masalah, dapat membantu anak mengembangkan berbagai keterampilan penting.
Keamanan dan perlindungan anak-anak yang bermain game digital juga tetap menjadi perhatian utama. Meskipun aspek ini bukan fokus utama dalam penelitian ini, pentingnya keselamatan dalam permainan digital tidak dapat diabaikan. Anak-anak harus merasa aman saat bermain dan tidak terekspos pada konten yang tidak sesuai atau berisiko.
Editor: Iswara N Raditya