tirto.id - Saat berbuka puasa Ramadan, kita kerap menyantap aneka es atau hidangan sarat gula, seperti es teh, es buah, kolak, hingga bubur.
Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk segera berbuka dengan kurma atau air putih pada saat berpuasa. Lantas, apa sebenarnya manfaat dari berbuka dengan makanan dan minuman yang manis?
Manfaat Berbuka dengan Makanan Manis
Jika diperhatikan, setiap mendekati pukul empat sore biasanya tubuh akan menjadi lemas, kepala terasa nyeri, dan sulit berkonsentrasi.
Dikutip Dinkes Yogyakarta, reaksi ini muncul akibat cadangan glukosa penghasil energi di dalam tubuh sudah mulai menurun.
Cadangan glukosa dalam tubuh ini secara otomatis akan habis dalam waktu 10 jam. Padahal, lama berpuasa setidaknya adalah 14 jam.
Dari sinilah muncul anjuran untuk berbuka dengan makanan yang manis. Tujuannya tak lain untuk mengganti dengan cepat glukosa darah yang telah turun, dan menjadikan tubuh segar kembali.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh As’ad Zainudin dari Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) Sumenep Jawa Timur. Ia mengatakan, makanan atau minuman manis merupakan sumber kalori yang mudah diolah tubuh.
Hal tersebut menjadi alasan mengapa mengonsumsi sesuatu yang manis saat berbuka puasa sangatlah dianjurkan. Dengan begitu, energi dan stamina tubuh yang sempat menghilang dapat kembali seketika.
Manfaat Konsumi Kurma Saat Berpuasa
Kurma menjadi salah satu makanan yang identik dengan bulan Ramadan. Selama Ramadan, umat Islam disarankan menyediakan kurma di rumah karena kandungan vitamin, zat besi, kalsium, dan nutrisi lainnya sangat diperlukan tubuh.
Berikut adalah manfaat mengonsumsi kurma saat sahur dan berbuka puasa:
1. Mengurangi Rasa Lapar
Kandungan serat dan gula yang dimiliki kurma dapat membantu mengurangi rasa lapar. Apalagi ketika dikonsumsi saat berbuka puasa, tubuh bisa menghindari asupan kalori berlebihan karena buah ini memiliki sifat mengenyangkan.
Jika dikonsumsi saat sahur, kandungan nutrisi yang ada pada kurma bisa menjadi cadangan energi ketika akan menjalankan puasa. Ketika berpuasa, sebaiknya konsumsi 3 buah kurma saja, agar tubuh tidak menyerap banyak gula.
2. Menjaga Pencernaan
Kandungan serat yang dimiliki kurma sangat baik untuk menjaga pencernaan dan bisa mencegah sembelit. Bahkan, ketika sedang menjalankan puasa, kurma bisa membuat kenyang lebih lama.
3. Meningkatkan Kemampuan Otak
Berbagai penelitian menyebutkan kurma dapat membantu proses peradangan, seperti interleukin 6 (IL-6) di otak. IL-6 ini dikaitkan dengan penyakit neurodegenerative seperti Alzheimer.
Buah kurma juga dapat mengurangi aktivitas protein beta amiloid. Zat itu bisa membentuk plak di otak dan menyebabkan kematian sel otak, jika kadarnya terlalu tinggi. Antioksidan flavonoid pada kurma dapat mengurangi peradangan di otak.
4. Mengontrol Gula Darah
Kurma memiliki kandungan fruktosa yang baik untuk kesehatan tubuh. Dengan kandungan gula dan serat, buah ini dapat mengontrol gula darah.
Serat dalam kurma dapat mencegah kadar gula darah melonjak terlalu tinggi. Buah ini sangat baik dikonsumsi siapa saja karena indeks glikemiknya rendah dan mencegah diabetes.
5. Menangkal Radikal Bebas
Buah ini kaya akan antioksidan yang berkhasiat mengurangi efek radikal bebas dalam tubuh. Kandungannya tersebut berperan untuk menjaga sel dan jaringan tubuh dari peradangan kronis yang memicu risiko penyakit berbahaya.
Flavonoid, asam fenolik, serta karotenoid pada kurma mampu mengatasi risiko jenis kanker. Sedangkan khusus karotenoid dapat mengurangi risiko gangguan mata terkait penuaan, seperti degenerasi makula.
6. Sumber Energi Cadangan
Jika rutin mengonsumsi kurma saat sahur dan buka puasa, kandungan glukosa yang ada dalam buah tersebut dapat memberi kalori yang cukup untuk dijadikan sumber energi tambahan tubuh.
Energi ini akan bermanfaat dalam membantu menjalankan berbagai aktivitas harian.
Editor: Dhita Koesno