Menuju konten utama

Malam Takbiran Idul Fitri 2025 Tanggal Berapa & Apakah Serentak?

Malam Takbiran Idul Fitri 2025 tanggal berapa, 29 atau 30 Maret? Apakah takbiran lebaran 2025 dirayakan secara serentak atau bersama-sama?

Malam Takbiran Idul Fitri 2025 Tanggal Berapa & Apakah Serentak?
Sejumlah anak mengikuti pawai obor di Komplek Grand Cinunuk Indah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/5/2021). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.

tirto.id - Malam Takbiran Idul Fitri 2025 akan bertepatan dengan tanggal berapa? Apakah Jumat, 29 Maret ataukah Sabtu, 30 Maret? Meskipun pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) belum menentukan kapan 1 Syawal 1446 H, penting bagi masyarakat yang ingin memeriahkan malam takbiran untuk mengetahui perkiraan kapan lebaran tiba.

Mendekati momen hari Raya Idul Fitri, sebagai umat muslim yang berada di negara Indonesia, kita sudah akrab dengan berbagai tradisi yang membersamai datangnya lebaran. Ini dimulai dari membuat ketupat, opor, sampai pawai takbiran keliling. Terkhusus kegiatan takbir keliling, yang sejak dulu sudah menjadi penanda dimulainya euforia hari raya Idul Fitri. Pawai takbiran biasa dilakukan pada malam hari sebelum hari raya Idul Fitri.

Pada malam takbiran ini juga, umat muslim sudah tidak melakukan shalat tarawih seperti pada hari-hari biasa di bulan Ramadhan. Hal ini disebabkan karena pergantian hari pada kalender hijriyah dimulai pada waktu matahari terbenam, berbeda dengan sistem pergantian hari kalender masehi yang dimulai pada tengah malam. Pada kalender hijriyah, 1 Syawal dimulai bukan pada tengah malam, melainkan pada saat matahari mulai terbenam, dan akan berakhir saat matahari terbenam keesokan harinya. Lantas, kapan tepatnya malam takbiran Idul Fitri 2025 tiba?

Malam Takbiran Idul Fitri 2025 Tanggal Berapa?

Berdasarkan penanggalan hijriah, Idul Fitri dirayakan pada 1 Syawal. Taahun ini, bertepatan pada tanggal berapa masehi-kah 1 Syawal 1446 H? Jika berdasarkan Maklumat PP Muhammadiyah NOMOR 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 H, disebutkan bahwa menurut hisab hakiki wujudul hilal, 1 Syawal 1446 akan bertepatan dengan hari Senin, 31 Maret 2025.

Dalam maklumat tersebut, PP Muhammadiyah juga menyebutkan pada Sabtu, 29 Maret 2025 yang merupakan 29 Ramadhan, tinggi bulan masih -1 derajat di Yogyakarta , dan bulan berada di bawah ufuk (hilal tidak wujud). Artinya, Ramadhan dibulatkan jadi 30 hari, dan Idul Fitri ditetapkan pada Senin, 31 Maret.

Dengan melihat data hisab yang dilakukan Muhammadiyah, semestinya dari organisasi lainnya juga mirip atau sama. Artinya, pada Sabtu, 29 Maret 2025 atau 29 Ramadhan, hilal kemungkinan besar tidak bisa dilihat. Tingginya masih jauh dari kriteria MABIMS yaitu tinggi 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat. Dapat disimpulkan, hampir 99,9 persen data hisab akan menunjukkan bahwa Ramadhan tahun ini akan disempurnakan (istikmal) jadi 30 hari.

Mengingat pergantian hari pada kalender hijriah dimulai pada saat matahari terbenam, maka pada hari Minggu tanggal 30 Maret 2025 sehabis azan magrib berkumandang, sudah sah dihitung tanggal 1 Syawal 1446 H. Begitu juga dengan pelaksanaan pawai takbir keliling yang akan diadakan pada Minggu malam tanggal 30 Maret 2025, sebagaimana dimulainya 1 Syawal 1446 H secara hitungan hijriah.

Mengapa Takbiran Idul Fitri Penting?

Mengumandangkan takbir pada Hari Raya Idul Fitri merupakan salah satu amalan yang diperintahkan Allah kepada hamba-Nya sebagai bentuk syukur seorang hamba atas semua kenikmatan yang telah diberikan padanya. Soal mengumandangkan takbr, Allah juga telah berfirman dalam Quran, surat Al-Baqarah ayat 185, "Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangan (hari Ramadhan) dan hendaklah kamu bertakbir mengagungkan Allah atas petunjuknya yang diberikan padamu, supaya kamu bersyukur."

Selain menjadi amalan sunah di hari raya, bertakbir juga sudah disyariatkan untuk sering dikumandangkan pada dua hari raya umat muslim, yaitu hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Ibnu Majah juga pernah meriwayatkan hadis yang bunyinya, "Barangsiapa yang menghidupkan malam hari raya, Allah akan menghidupkan hatinya di saat hati-hati orang sedang mengalami kematian."

Meski menjadi salah satu amalan sunah di hari raya umat muslim, mengumandangkan takbir juga ada batas waktunya sendiri. Batasan berakhirnya takbir Idul Fitri adalah setelah selesai melaksanakan salat Idul Fitri. berdasarkan hadits dari Ibnu Abi Dzi’bin dari Az-Zuhri, bahwasanya Nabi saw. keluar menuju lapangan pada Idul Fitri. Beliau bertakbir hingga tiba di lapangan dan sampai selesai salat. Setelah selesai salat, beliau menghentikan takbir. (HR. Ibnu Abi Syaibah). Sedangkan pada hari raya Idul Adha, batasan waktu pengumandangan takbir yaitu sampai sebelum Magrib pada hari tasyrik ketiga.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2025 atau tulisan lainnya dari Auvry Abeyasa

tirto.id - Edusains
Kontributor: Auvry Abeyasa
Penulis: Auvry Abeyasa
Editor: Fitra Firdaus