tirto.id - Silaturahmi merupakan salah satu agenda utama di momen Idul Fitri atau Lebaran untuk masyarakat dalam tradisi Muslim di Indonesia.
Selain agenda utama, silaturahmi secara syariat juga merupakan amalan utama karena mampu menyambungkan apa-apa yang tadinya putus dalam relasi hablum minannas atau hubungan sesama manusia.
Makna Silaturahmi
Keutamaan dari amalan bersilaturahmi di antaranya dapat memperpanjang umur serta melapangkan rezeki.
Terkait substansi silaturahmi, Muhammad Quraish Shihab dalam bukuMembumikan Al-Qur’an: Peran dan Fungsi Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat mengungkapkan sabda Rasulullah SAW:
“Bukanlah bersilaturhmi orang membalas kunjungan atau pemberian, tetapi yang bersilaturahmi adalah yang menyambung apa yang putus.” (HR Bukhari)
Dari Sabda Nabi Muhammad tersebut, jelas termaktub bahwa silaturahmi menyambung apa yang telah putus dalam hubungan hablum minannas.
Manusia tidak terlepas dari dosa maupun kesalahan sehingga menyebabkan putusnya hubungan. Di titik inilah silaturahmi mempunyai peran penting dalam menyambung kembali apa-apa yang telah putus tersebut.
Lebaran merupakan momen yang paling tepat jika di hari-hari lain belum mampu menyambungkan apa yang telah putus. Energi kembali ke fitri turut mendorong manusia untuk berlomba-lomba mengembalikan jiwanya pada kesucian. Idul Fitri-lah yang mampu melakukannya.
Meskipun disadari, silaturahmi sesungguhnya tidak terbatas dilakukan ketika Idul Fitri tiba. Manusia tidak mungkin harus menunggu berbulan-bulan hanya untuk meyambungkan apa yang telah putus.
Hal ini didasarkan bahwa batas umur manusia tidak ada yang tahu. Tentu manusia akan merugi ketika nyawa tidak lagi dikandung badan namun masih menyimpan salah dan dosa kepada orang lain.
Sementara itu, Quraish Shihab menjelaskan arti silaturahmi ditinjau dari sisi bahasa, silaturrahim adalah kata majemuk yang terambil dari kata bahasa Arab, shilat dan rahim.
Kata shilat berakar dari kata washl yang berarti menyambung dan menghimpun. Ini berarti hanya yang putus dan terserak yang dituju oleh kata shilat itu.
Sedangkan kata rahim pada mulanya berarti kasih sayang, kemudian berkembang sehingga berarti pula peranakan (kandungan).
Arti ini mengandung makna bahwa karena anak yang dikandung selalu mendapatkan curahan kasih sayang.
Salah satu bukti yang paling konkret tentang silaturahmi yang berintikan rasa rahmat dan kasih sayang itu adalah pemberian yang tulus. Sebab itu, kata shilat juga diartikan dengan pemberian atau hadiah.
Hikmah Silaturahmi
Sebagaimana dikutip NU Online, berikut ini adalah hikmah dari silaturahmi:
1. Mendapatkan rida Allah SWT karena Dialah yang memerintahkan silaturahmi.
2. Membuat gembira sanak saudara.
3. Dengan silaturahmi akan menggembirakan Malaikat karena Malaikat seneng kalau ada orang bersilaturahmi.
4. Mendapatkan pujian baik dari orang muslim.
5. Membuat susah iblis untuk menggoda manusaia.
6. Menambah umur.
7. Mendapatkan berkah dalam rejeki.
8. Menggembirakan orang-orang yang meninggal dunia.
9. Bertambah erat tali persaudaraan.
10. Menambah pahala setelah ia meninggal, karena sanak kerabat akan selalu mendoakan setelah meninggal.
Editor: Dhita Koesno