Menuju konten utama

Majelis Syuro PKS Tentukan Sikap Jika Salim Segaf Ditolak Prabowo

Mardani Ali Sera mengungkapkan, akan ada rapat Majelis Syuro PKS jika Salim Segaf Al-Jufri tidak dipilih Prabowo.

Majelis Syuro PKS Tentukan Sikap Jika Salim Segaf Ditolak Prabowo
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bergandengan tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri seusai melakukan pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Senin (30/7/2018). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

tirto.id - Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera pada Minggu (5/8/2018) membahas kemungkinan terburuk jika Salim Segaf Al-Jufri tidak dipilih oleh Prabowo. Andai hal tersebut terjadi, menurut Mardani, Majelis Syuro PKS mengadakan rapat terkait dukungan mereka kepada Prabowo.

Salim Segaf Al-Jufri masuk dalam kandidat calon wakil presiden (cawapres) pilihan Prabowo. Ia dan ustaz Abdul Somad muncul sebagai cawapres berdasarkan ijtima ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF). Salim Segaf sendiri berposisi sebagai Ketua Majelis Syuro PKS.

Menurut Mardani Ali Sera, PKS sangat berharap kader partai tersebut bisa dipilih sebagai cawapres Prabowo. Dengan demikian, jika Salim Segaf ditolak, Mardani menegaskan masih ada delapan nama lain yang bisa dipilih dari PKS.

"Kan masih banyak yang lain, masih banyak. Kita terus aja sembilan itu biar Pak Prabowo nyaman. Kalau PKS siap menang pokoknya," tutur Mardani kepada Tirto pada Minggu (5/8/2018).

Mardani menyatakan Majelis Syuro PKS akan mengadakan rapat pada Senin, Selasa, atau Rabu pekan depan. Rapat ini akan digunakan untuk menentukan sikap PKS soal cawapres. Apabila kursi cawapres tak diberikan pada PKS, Mardani mengaku masih akan memikirkan power sharing yang mungkin akan terjadi dalam koalisi.

"Tentu itu akan menjadi klausul baru dibahas di Majelis Syuro. Itu ranah Majelis Syuro. Akan ada rapat lagi dengan Majelis Syuro," tegasnya.

Sementara itu, terkait kemungkinan poros yang muncul dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, memandang poros ketiga tidak akan terbentuk. Menurutnya, PKS, PKB, dan PAN akan tetap memilih salah satu dari dua poros yang sekarang sudah tercipta.

Ujang memperkirakan, PKS akan tetap bertahan dengan Gerindra. Sementara itu, PKB tidak punya daya saing dengan menurunkan Muhaimin Iskandar, dan PAN tidak cukup kuat melawan Prabowo dan Jokowi.

"Bagaimana (mungkin ada) poros ketiga? Tidak akan terjadi. Itu sulit untuk menandingi Pak Prabowo dan Jokowi," tegas Ujang kepada Tirto.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Fitra Firdaus