tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali menyebut terdapat satu orang meninggal dunia akibat Pilkada 2024. Orang tersebut adalah Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 04 Kampung Bugis, Buleleng, bernama Muhammad Arif (65). Diduga karena kelelahan, Arif berpulang pada Kamis (28/11/2024) pagi.
“Hari ini, kami mendapatkan informasi bahwa ada satu petugas ketertiban di TPS yang meninggal dunia pagi ini, pukul 08.25 WITA di Buleleng, yang bertugas di Kampung Bugis, Buleleng. Kami sedang melakukan proses menggali informasi, KPU Buleleng kami tugaskan,” kata Komisioner KPU Bali, I Gede John Darmawan, di Kantor KPU Bali, Kamis (28/11/2024).
Saat ini, KPU Bali sedang mendata dan mendalami kronologi terkait kejadian itu. John mengungkap bahwa KPU Bali juga akan menyiapkan santunan untuk keluarga Arif.
“Karena, semua petugas KPPS dan penyelenggara pemilu kami jaminkan dalam jaminan sosial, BPJS Ketenagakerjaan maupun BPJS Kesehatan. Sekarang lagi diproses pendataan, bagaimana kronologi sebenarnya,” sambungnya.
Selain itu, John juga melaporkan ada tiga anggota badan ad hoc yang mengalami luka berat, di antaranya patah tulang, akibat kecelakaan saat mendistribusikan formulir C Pemberitahuan kepada pemilih dan patah bahu akibat kecelakaan dalam pembuatan TPS.
“Petugas KPPS bekerja sampai tanggal 24 dan 25 untuk proses pengiriman atau distribusi C Pemberitahuan ini. Laporannya ada yang kecelakaan. Kami sudah lakukan pendekatan dan pendataan. Dua orang di Buleleng dan satu di Karangasem,” beber John.
Kejadian nahas juga dilaporkan menimpa seorang petugas KPPS di Tamblang, Kubutambahan, dan seorang Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Selemadeg Timur, Tabanan. Keduanya mengalami pendarahan akibat keguguran kehamilan saat sedang melaksanakan tugas.
Atas kejadian-kejadian tersebut, santunan yang akan diberikan adalah sekitar Rp36 juta untuk petugas yang meninggal dunia, sementara luka permanen ada di angka Rp12 hingga Rp16 juta.
“Kami bertanggung jawab secara penuh terhadap kesehatan dan kami sudah melakukan proses penjaminan terhadap yang bersangkutan, seluruh badan ad hoc kami. Saat ini, kami sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait tentang proses penjaminan,” ungkap John.
Sementara itu, KPU Bali mengungkap tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak 2024. Meskipun masih menunggu hasil rekapitulasi dari masing-masing kecamatan pada 3 Desember mendatang, hitungan kasar yang dilakukan oleh KPU kabupaten/kota memperlihatkan tingkat partisipasi pemilih di Kota Denpasar ada di bawah 60 persen.
“Yang rendah 57,9 persen di Denpasar. Baru hitungan kasar. Dari angka 57,9, sebenarnya ada kenaikan 3 persen dibandingkan pilkada tahun 2020, itu 24 persen untuk Denpasar,” ungkap John.
Terungkap pula tingkat partisipasi pemilih di beberapa kabupaten lainnya, seperti Kabupaten Gianyar, Tabanan, dan Bangli yang sudah melampaui target 75 persen. John menilai bahwa penyebab rendahnya partisipasi pemilih di beberapa daerah adalah faktor cuaca.
“Beberapa kabupaten hujan deras. Kendalanya saat prime time, pukul 8 hingga 10 siang,” tambahnya.
Terkait pemungutan suara ulang (PSU), John mengungkap bahwa saat ini belum ada laporan atau rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk melakukan PSU.
Penulis: Sandra Gisela
Editor: Fadrik Aziz Firdausi