tirto.id - Badan Gizi Nasional (BGN) mewacanakan besaran nilai makanan per porsi sebesar Rp15 ribu per anak dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Akan tetapi, nilai tersebut masih bisa disesuaikan dengan kemampuan daerah.
"Hitungan APBN 15 ribu (rupiah) per anak, tapi nanti kan fleksibel tergantung tingkat kemahalan di daerah," kata Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, dalam keterangan resminya di Jakarta Pusat, dikutip Kamis (28/11/2024).
Dadan mengakui, daerah yang minim budget akan mendapat bantuan dari daerah yang kelebihan anggaran. Oleh karena itu, harga yang dipatok di APBN tetap sebesar Rp15 ribu per anak. "Jadi ditentukan di APBN per anak sekian, tapi implementasinya tergantung dari pelaksanaan di daerah masing-masing," kata Dadan.
Dadan tidak memungkiri program makan bergizi gratis akan melibatkan katering di tingkat lokal. BGN mengaku siap menerima kerja sama dengan katering yang mau mendukung program MBG.
“Seluruhnya dilakukan oleh Badan Gizi Nasional, jadi nanti kalau ada katering yang bersedia dan siap jadi bagian makan bergizi gratis, kita gunakan katering itu," kata Dadan.
Dadan menambahkan, BGN akan mengirimkan ahli gizi ke katering yang sepakat mendukung MBG. Para ahli gizi ini berperan menjamin operasional dan kualitas menu. Para ahli gizi akan ditempatkan di setiap satuan pelayanan untuk mengawasi menu.
Selain itu, Dadan mengatakan menu akan disesuaikan dengan bahan pangan daerah. Ia merinci, bahan pangan yang akan masuk dalam MBG dan menjadi perhatian antara lain beras, ayam, telur, susu, sayuran, buah dan ikan. “Atau bahan pangan lain misalnya daun kelor yang akan menambah kandungan gizi makanan sehat,” tuturnya.
Dadan juga memastikan BGN akan membeli bahan baku dan memasak sendiri. Ia memastikan 3 juta anak akan mendapat makanan dengan porsi Rp15 ribu per anak sesuai APBN.
“Januari mungkin kita 3 juta anak, untuk 3 bulan pertama. (Tiga bulan berikutnya) kita tambah doubling,” jelasnya.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Andrian Pratama Taher