tirto.id - Mahasiswa dari berbagai kampus hendak menemui langsung anggota legislatif untuk menyampaikan aspirasinya, Senin (23/9/2019) sore. Tapi mereka dilarang oleh penjaga pintu gerbang depan.
"Kami tidak diperbolehkan masuk. Alasannya, mereka sedang launching buku," kata perwakilan mahasiswa Universitas Atma Jaya Jakarta Vebrica Monicha di atas mobil komando, sesaat setelah bernegosiasi.
Berdasarkan jadwal kegiatan yang beredar di kalangan wartawan, Komisi III DPR RI memang dijadwalkan meluncurkan buku dengan judul SELAYANG PANDANG KOMISI lll DPR RI: Evaluasi Penegakan Hukum di Indonesia 2014-2019, berlokasi Lobby Nusantara 2 DPR RI.
Agendanya berlangsung sejak pukul 14.00 WIB. Sementara negosiasi antara mahasiswa dan aparat keamanan baru dimulai dua setengah jam setelahnya.
Para mahasiswa yang mendengar alasan ini langsung menyoraki anggota dewan.
"Wuuuu!"
"DPR payah!"
Akhirnya ribuan mahasiswa menutup Jalan Gatot Subroto, depan DPR RI. Mereka berteriak ingin masuk DPR.
"Masuk, masuk, masuk DPR. Masuk DPR sekarang juga." Yel-yel tersebut terdengar berkali-kali.
Demonstrasi awalnya hanya dihadiri mahasiswa dari Universitas Indonesia, UIN Jakarta, Univ Atma Jaya Jakarta, dan Univ Kristen Indonesia. Tapi semakin lama jumlah demonstran semakin banyak. Hadir pula mahasiswa dari Univ. PGRI Indrapasasti, Univ. Muhammadiyah Jakarta, Univ. Pamulang dan beberapa organ eksternal seperti HMI dan FAMSAD.
Mereka menuntut banyak hal: dari mulai menolak RKUHP, mengutuk revisi UU KPK, hingga beberapa peraturan lain yang dinilai mencederai demokrasi dan membikin susah orang kebanyakan.
Dalam demonstrasi sebelumnya yang digelar pada 19 September lalu, perwakilan mahasiswa juga gagal menemui pimpinan DPR. Mereka hanya disambut Sekretaris Jenderal DPR.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Rio Apinino