tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi pertumbuhan penjualan otomotif Indonesia. Namun, ia menyadari bahwa pertumbuhan belanja kendaraan bermotor mempengaruhi kemacetan di kota-kota besar. Ia mendorong agar industri otomotif Indonesia mulai melirik ekspor sebagai solusi.
Saat memberikan sambutan pembukaan Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2023 di Jakarta, Kamis (16/2/2023), Jokowi mengaku prospek industri otomotif Indonesia memiliki prospek cerah karena tumbuh hingga di atas 15 persen di tahun 2022 lalu.
"Industri otomotif kita memiliki prospek yang sangat cerah setiap tahun tumbuh sangat signifikan. Tahun 2022 kemarin tumbuh 18 persen, meningkat dari tahun sebelumnya," kata Jokowi, Kamis (16/2/2023).
Jokowi mengatakan, angka penjualan mobil tahun 2022 tercatat 1.048.000 unit mobil. Sementara itu, angka penjualan sepeda motor mengalami pertumbuhan peningkatan 3,3% meningkat di angka 5.221.000 pada tahun 2022. Jokowi mengatakan penambahan angka signifikan membuat kota-kota Indonesia macet.
"Akibatnya, kita sekarang macet dimana-mana, di Jakarta macet, seperti saya pergi ke Surabaya macet, ke Bandung macet, terakhir ke Medan macet, karena memang penjualannya untuk mobil mencapai 1.048.000 dan kendaraan bermotor 5.221.000. Angka yang sangat besar sekali," jelas Jokowi.
Jokowi pun mendorong agar pelaku industri otomotif mulai mengalihkan bisnis ke ekspor kendaraan otomotif. Ia mengakui kenaikan ekspor otomotif sudah signifikan pada 2021 ke 2022 dari 300 ribu unit ke hampir 600 ribu.
Presiden Jokowi mengapresiasi kenaikan tersebut, tetapi berharap ada kenaikan lebih tinggi lagi di masa depan karena masih kalah dengan negara lain.
"Saya ucapkan terima kasih ke industri otomotif yang sudah meningkatkan eksportir, tapi kita masih kalah dengan Thailand. Saya ingin dorong lagi ekspornya semakin tinggi dan naik setiap tahunnya," ujar Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri