tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengkhawatirkan dampak wabah virus Corona atau Covid-19. Luhut bilang virus itu sudah menggangu realisasi proyek di Indonesia Timur senilai 5 miliar dolar AS. Akibatnya proyek itu belum bisa berjalan 2 bulan terakhir ini dan pastinya mengakibatkan sejumlah kerugian.
“Itu kalau dua bulan berjalan kita bisa kehilangan kira-kira 500 juta dolar AS. Dampaknya besar sekali ke ekonomi kita,” ucap Luhut di Ritz Carlton Pacific Place, Kamis (20/3/2020).
Luhut mengatakan proyek senilai 5 miliar dolar AS itu berada di Sulawesi. Di samping proyek itu, masih ada sekitar 4-5 proyek lagi di Indonesia Timur yang juga terdampak virus corona.
Salah satu yang membuatnya pening adalah proyek PT Vale Indonesia. Proyek ini katanya sudah terganjal karena persoalan izin seperti AMDAL yang tidak tuntas lebih dari 1,5 tahun.
Saat pemerintah sudah susah payah membereskan perizinan yang berbelit 2019 lalu, tiba-tiba virus Corona mewabah. Alhasil konstruksi fasilitas pengolahan limbah yang berkaitan dengan baterai lithium itu ikut molor.
Molornya proyek ini ia akui terkait dengan penundaan kedatangan pegawai dari Cina. Mereka tidak bisa pergi karena Indonesia saat ini menerapkan larangan terbang menyusul Procedures Concerning public health emergencies of international concern (PHEIC) yang masih diberlakukan oleh WHO.
“Pas kita mau construction terjadi corona virus. Sehingga pegawai dari Tiongkok tertunda datang. Makin lama datang pegawai dari luar ke Indonesia itu berdampak pada jalannya investasi di Indonesia,” ucap Luhut.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan