tirto.id - Tanah longsor di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat membuat puluhan rumah tertimbun pada Senin sore (31/12/2018). Longsor itu terjadi sekitar Pukul 17.00 WIB.
Menurut petugas Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Heri, sampai Senin malam, diperkirakan ada 74 warga di lokasi longsor yang belum ditemukan.
“Diduga tertimbun [material longsor],” kata Heri saat dihubungi reporter Tirto pada Selasa dini hari (1/1/2019).
Heri mencatat sekitar 30 unit rumah di kampung Cimapag tertimbun material longsor. Berdasar data BPBD Kabupaten Sukabumi, terdapat 32 KK yang terdiri atas 107 jiwa terdampak bencana longsor ini. Sebanyak 31 warga setempat selamat dan dua orang meninggal dunia.
“Itu update info sementara,” kata Heri saat dihubungi pada pukul 00.30 WIB.
Heri mengatakan proses evakuasi korban longsor di Desa Sirnaresmi terhambat oleh cuaca buruk. Selain itu, komunikasi telepon ke daerah perbukitan ini juga sulit karena kualitas sinyal di sana buruk.
Informasi dari Heri dibenarkan oleh keterangan Kepala Desa Sirnaresmi Iwan yang diberitakan Antara.
"Baru ada dua jenazah warga Desa Sirnaresmi yang berhasil ditemukan, puluhan lainnya belum diketahui nasibnya," kata Iwan yang dihubungi pada Senin tengah malam.
Menurut Iwan, proses evakuasi korban terus dilakukan oleh Tim SAR untuk menyelamatkan warga yang tertimbun longsor. Dia mengatakan evakuasi terhambat sebab listrik padam dan hujan deras yang terus mengguyur Desa Sirnaresmi.
"Dalam pencarian ini kami hanya menggunakan alat seadanya, karena alat berat belum bisa masuk ke lokasi bencana tanah longsor ini,” kata Iwan.
Dia juga khawatir terjadi longsor susulan. “Longsor ini dipicu hujan deras yang menyebabkan bukit tergerus," ujar Iwan.
Keterangan Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi Okih Fajri yang dilansir Antara juga mengonfirmasi bahwa banyak warga di Sirnaresmi diduga tertimbun material longsor.
"Jumlah pastinya belum diketahui, jumlah warga yang tertimbun longsor yang pasti banyak. Kalau rumah sekitar 34 unit yang tertimbun," kata Fajri yang berada di lokasi bencana.
Beberapa korban, kata Fajri, sudah ada yang berhasil diselamatkan dengan kondisi patah tulang dan langsung dilarikan ke RSUD Palabuhanratu. Dia pun mengatakan proses evakuasi terhambat cuaca buruk dan hujan deras yang memunculkan kekhawatiran akan ada longsor susulan.
Sedangkan dalam keterangan resminya, juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan hujan deras di Sirnaresmi memicu aliran permukaan di areal hutan dan persawahan.
“Jenuhnya air menyebabkan longsor di perbukitan. Materialnya meluncur menuruni lereng kemudian menimbun sekitar 34 rumah kampung adat di bawahnya,” kata Sutopo dalam keterangan resminya.
Editor: Addi M Idhom