tirto.id - Live streaming pemantauan hilal Ramadhan 2024 dapat dilakukan melalui laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Minggu (10/3/2024). Pantauan tersebut dilakukan untuk menentukan awal puasa atau 1 Ramadhan 1445 Hijriah, apakah akan dimulai pada Senin (11/3/2024), atau Selasa (12/3/2024).
Penentuan awal Ramadhan 1445 Hijriyah akan diputuskan dalam Sidang Isbat, yang berlangsung pada Minggu (10/3/2024). Sidang tersebut akan dihadiri oleh perwakilan pemerintah melalui Kemenag RI, dan Ormas Islam di Indonesia.
Penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah akan ditentukan pada konjungsi (ijtimak), yang terjadi pada Minggu (10/3/2024). Konjungsi (ijtimak) adalah kondisi bujur ekliptika bulan sama dengan matahari dengan pengamatan diandaikan berada di pusat bumi.
Melansir laman BMKG, ketinggian hilal pada Minggu, 10 Maret 2024 saat matahari terbenam diperkirakan antara 0,33-0,83 derajat, dengan elongasi antara 1,64-2,08 derajat. Sementara pada 11 Maret 2024 ketinggian hilal diperkirakan antara 10,75-13,62 derajat dan elongasi 13,24-14,95 derajat.
Link Live Streaming Hilal Ramadhan 2024 di Laman BMKG
Pemantauan hilal oleh BMKG akan dilakukan pada Minggu, 10 Maret 2024 di 29 lokasi di Indonesia. Selain itu, Kemenag RI juga melakukan pemantauan di 134 titik di Indonesia untuk melihat posisi hilal.
Lokasi-lokasi pemantauan hilal BMKG di antaranya Gedung Polairud Polda Gorontalo; Pantai Binasi, Tapanuli Tengah; POB Pedalen, Kebumen; Gedung Layanan MKG, Kupang; Dermaga Kokar, Alor; Mega Trade Center Manado; POB Cikelet, Garut; Pantai Loang Baloq, Mataram; dan Pantai Pero Konda, Sumba Barat Daya, dan lokasi lainnya.
Berikut ini adalah link live streaming untuk melihat hilal Ramadhan 2024 dari BMKG. Pantauan hilal dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia.
Link Live Streaming Pemantauan Hilal Ramadhan 2024 - BMKG
Apakah Hilal Ramadhan 2024 Sudah Bisa Terlihat Hari Ini?
Pemerintah Indonesia bakal menetapkan 1 Ramadhan 2024 berdasarkan hasil musyawarah Sidang Isbat, yang digelar pada Minggu (10/3/2024).
Apabila posisi bulan sudah memenuhi syarat untuk memulai bulan baru, pemerintah Indonesia bakal menetapkan 1 Ramadhan pada 11 Maret 2024, sementara jika belum memenuhi syarat, awal puasa akan dimulai pada 12 Maret 2024.
Dilansir dari Antara, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyatakan posisi bulan pada 10 Maret 2024 masih terlalu rendah yakni 0,7 derajat dan elongasi 1,7 derajat. Padahal, untuk memenuhi kriteria minimum bulan baru posisi bulan minimal 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat.
"Kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat," kata peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin, dikutip dari Antara.
Dengan ketentuan tersebut, berdasarkan perkiraan hilal dari BMKG, awal Ramadhan 1445 Hijriah, diperkirakan jatuh pada Selasa 12 Maret 2024. Namun, keputusan akhir bakal ditentukan berdasarkan pantauan hilal dan sidang isbat pada hari ini Minggu (10/3/2024).
Kriteria tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat ditetapkan karena posisi tersebutlah yang paling memungkinkan terjadinya visibilitas hilal. Pasalnya, kekuatan cahaya bulan dengan ketinggian di bawah 3 derajat akan kalah dengan cahaya mega (syafaq).
Hilal dengan ketinggian di bawah 3 derajat akan sulit diamati, baik melalui mata telanjang maupun melalui alat bantu.
Dengan mempertimbangkan data hilal BMKG pada Minggu (10/3), dengan kisaran antara -0,33 derajat
di Jayapura, Papua sampai dengan 0,87 derajat di Tua Pejat, Sumatera Barat, semestinya hilal pada hari ini tidak terlihat.
Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah mengumumkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah, pada Senin, 11 Maret 2024. Keputusan itu didasarkan pada hasil Hisab Ramadhan Muhammadiyah, yang dilakukan pada Januari 2024.
Dalam menentukan awal puasa Ramadhan, Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal. Kriterianya berbeda dengan kriteria MABIMS. Yang menjadi dasar terjadinya bulan baru dalam metode ini adalah ijtimak (konjungsi), ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, dan pada saat matahari terbenam bulan di atas ufuk.
Pada hari Ahad Legi, 29 Sya'ban 1445 Hijriah, bertepatan dengan 10 Maret 2024 Miladiah, ijtimak jelang Ramadan 1445 Hijriah akan terjadi pada pukul 16.07.42 WIB.
"Tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta yaitu plus 0 derajat 56 menit 28 detik. Dengan demikian, hilal sudah wujud. Pada saat matahari terbenam, Ahad 10 Maret 2024 Miladiah, di wilayah Indonesia bulan berada di atas ufuk," kata Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Fitra Firdaus