tirto.id - Lirik Rasa Sayange adalah lagu daerah yang berasal dari Maluku, salah satu provinsi di Indonesia.
Maluku memiliki berbagai budaya yang menarik untuk dipelajari, salah satunya adalah lagu daerah. Lagu daerah tiap provinsi ini ditulis menggunakan bahasa daerah setempat agar mudah dipahami. Di samping itu, lagu daerah juga menjadi identitas atau ciri khas.
Mengutip jurnal ilmu budaya, lagu daerah dikarenakan memiliki makna yang terkandung dalam setiap lirik lagu akan bisa menjadikan anak memahami dan menerapkan pesan yang terkandung didalamnya, seperti karakter arti keagamaan, arti kerjasama, arti kepedulian, arti dari kepatuhan, kesopanan, dan kedisiplinan.
Mereka juga bisa bernyanyi dan bergembira, dengan isi lagu yang mendidik, dan itu menjadi bagian dari pembentukan karakter.
Lagu daerah memiliki ciri serta karakter tersendiri. Bahasa dan gaya yang digunakan sesuai dengan gaya masing-masing daerah setempat.
Lagu daerah biasanya merujuk kepada sebuah lagu yang mempunyai irama khusus bagi sebuah daerah.
Adapun mengenai lagu daerah yang berasal dari Maluku berjudul "Rasa Sayange", yang dimana diciptakan oleh Paulus Pea. Beliau merupakan seorang penggubah asal Maluku.
Arti dan Makna Lagu "Rasa Sayange"
Lirik lagu "Rasa Sayange" juga memiliki makna yang terkandung di dalamnya. Lagu ini dinyanyikan untuk menyampaikan rasa kasih sayang dan peduli pada lingkungan secara turun temurun sejak dulu kala. serta lagu ini juga digunakan untuk menyambut tamu.
Dalam artian lebih luas, lagu daerah ini menunjukkan keakraban antar sesama. Selain itu, lagu "Rasa Sayange" memiliki lirik seperti syair atau pantun. Bahkan lagu ini juga termasuk dalam tradisi lisan masyarakat Maluku.
Lagu "Rasa Sayange" juga dimaknai sebagai doa agar selalu diberi umur panjang.Ketika dinyanyikan, lagu ini memberikan semangat dan energi positif. Sehingga sering dinyanyikan oleh anak-anak.
Lirik "Rasa Sayange" Lagu Daerah Maluku
Refrain
Rasa sayang e… rasa sayang sayang e…
Eee liat nona dari jauh rasa sayang sayang ee
Bait
Mana kancil akan dikejar, kedalam pasar cobalah cari
Masih kecil rajin belajar, sudah besar senanglah diri
Si Amat mengaji tamat, mengaji Qur’an di waktu fajar
Biar lambat asal selamat, tak kan lari gunung dikejar.
Penulis: Olivia Rianjani
Editor: Yulaika Ramadhani