tirto.id - Musisi legendaris Indonesia, Iwan Fals merilis lagu "Kanjuruhan" pada Rabu, 5 Oktober 2022. Sesuai dengan judulnya, lirik dan makna lagu "Kanjuruhan" berkaitan dengan tragedi sepak bola di stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan lebih dari 130 orang.
Tidak butuh waktu lama bagi lagu "Kanjuruhan" menempati posisi trending di Youtube. Empat hari setelah rilis di Youtube, lagu "Kanjuruhan" telah ditonton sebanyak lebih dari 669.000 kali dan memperoleh 49 ribu like. Per Minggu (9/10/2022) lagu tersebut menempati posisi kedelapan trending musik di Youtube Indonesia.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Iwan Fals sempat menyampaikan ucapan bela sungkawa atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
“Semoga keluarga dan handai taulan yang ditinggalkan kuat dan tabah menjalaninya. Usut tuntas tragedi hari ini agar tidak terulang lagi dikemudian hari. Sebagai pecinta sepak bola saya merasa sedih sekali,” kata Iwan, Minggu (02/10/22).
Berangkat dari unggahan tersebut, keprihatinan Iwan Fals berlanjut pada sebuah lagu yang diberi judul “Kanjuruhan”. Lagu "Kanjuruhan" oleh Iwan Fals bisa didengarkan melalui link berikut:
Link Lagu "Kanjuruhan" - Iwan Fals di Youtube
Makna Lagu “Kanjuruhan” Karya Iwan Fals
Lagu “Kanjuruhan” adalah buah karya atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Tragedi tersebut terjadi setelah pertandingan antara Arema FC sebagai tuan rumah melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (01/10/22).
Pertandingan dimenangkan oleh Persebaya dengan skor 3-2. Sayangnya, setelah pertandingan selesai terjadi kericuhan yang menewaskan lebih dari 130 orang. Ini merupakan tragedi sepak bola terburuk dalam sejarah Indonesia, bahkan di dunia.
Untuk mengetahui makna dari lagu “Kanjuruan”, mari simak sebagian dari lirik lagu di bawah ini.
Malang nian ratusan jiwa melayang
terinjak-injak kaki saudaranya sendiri
Malang nian gas air mata melayang
nafas tersedak sesak di ruang terkunci.
Selain merespon hilangnya ratusan nyawa, lirik tersebut juga menjabarkan beberapa kronologi yang terjadi di tempat kejadian perkara, seperti ratusan jiwa yang melayang akibat terinjak-injak kaki saudaranya sendiri, gas air mata yang mengakibatkan nafas tersedak, serta kerumunan massa yang terkunci di dalam stadion.
Kemudian Iwan Fals juga menyampaikan kritiknya terhadap pihak-pihak yang abai terhadap isu kemanusiaan yang terjadi di tragedi Kanjuruhan. Kritik tersebut disampaikan dalam beberapa lirik berikut ini:
Pergi pergilah kau dengan senang hati
tak ada yang pernah siap melepasmu
Salam satu jiwa untuk prestasi
salam penuh cinta untuk dunia.
Dalam lagu Kanjuruhan, Iwan Fals juga menyampaikan doa dan harapannya agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali.
Malang nian engkau duhai sayang
Tapi kuyakin "Tuhan tunjukan jalan"
Malang nian engkau wahai sayang
Tapi kuyakin jalanmu kan terang benderang
Pergi pergilah kau dengan senang hati
tinggalah kami entahlah bagaimana nanti
Salam satu jiwa untuk sang sepi
semoga semua ini tak terulang lagi.
Lirik Lagu “Kanjuruhan” - Iwan Fals
Dilansir dari kanal Youtube Iwan Fals Official, berikut lirik lagu “Kanjuruhan” yang dinyanyikan oleh Iwan Fals:
Kanjuruhan banyak ajarkan
tentang kebersamaan, tentang kepedulian
Bunga-bunga yang bermekaran
disirami air mata dan doa-doa
Pergi pergilah kau dengan senang hati
tak ada yang pernah siap melepasmu
Salam satu jiwa untuk prestasi
salam penuh cinta untuk dunia
Kanjuruhan banyak ajarkan
tentang kebodohan tentang kemunafikkan
Awan gelap kegembiraan
semoga segera menyingkir, dari langitku
Pergi pergilah kau dengan senang hati
tinggallah kami entahlah, bagaimana nanti
Salam satu jiwa untuk sang sepi
semoga semua ini tak terulang lagi
Aum Singo Edan
Rindu kasih sayang, rindu serindu-rindunya
Malang nian ratusan jiwa melayang
terinjak-injak kaki saudaranya sendiri
Malang nian gas air mata melayang
nafas tersedak sesak di ruang terkunci
Malang nian engkau duhai sayang
Tapi kuyakin "Tuhan tunjukan jalan"
Malang nian engkau wahai sayang
Tapi kuyakin jalanmu kan terang benderang
Pergi pergilah kau dengan senang hati
tak ada yang pernah siap melepasmu
Salam satu jiwa untuk prestasi
salam penuh cinta untuk dunia
Pergi pergilah kau dengan senang hati
tinggalah kami entahlah bagaimana nanti
Salam satu jiwa untuk sang sepi
semoga semua ini tak terulang lagi
Kanjuruhan banyak ajarkan
tentang kebersamaan, tentang kepedulian
Kanjuruhan banyak ajarkan
tentang kebodohan tentang kemunafikkan.
Penulis: Mohamad Ichsanudin Adnan
Editor: Yonada Nancy