Menuju konten utama

50 Contoh Tulisan Bertema Mudik untuk Ditempelkan di Motor

Mudik jadi ajang untuk memperlihatkan kreativitas dengan menempalkan tulisan lucu dan inspiratif di motor. Lihat contoh kumpulan tulisan untuk mudik.

50 Contoh Tulisan Bertema Mudik untuk Ditempelkan di Motor
Pemudik kendaraan roda dua melintasi jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2025). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.

tirto.id - Mudik menjadi salah satu tradisi yang dilakukan menjelang dan saat Hari Raya Idul Fitri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) VI, mudik berarti pulang ke kampung halaman.

Mudik secara asal-usulnya dipercaya dari beberapa bahasa daerah. Beberapa beranggapan, mudik berasal dari Bahasa Jawa 'mulih dilik', yang artinya pulang sebentar. Ada juga yang beranggapan, mudik berasal dari kata “udik”, yaitu kembali ke asal. Dalam bahasa Melayu, 'udik' dapat diartikan sebagai hulu atau ujung.

Kegiatan ini dilakukan saat lebaran karena Hari Raya Idul Fitri merupakan momentum yang tepat untuk saling bermaaf-maafan dan bersilaturahmi. Orang-orang melakukan mudik biasanya menggunakan berbagai macam moda transportasi, baik umum ataupun kendaraan pribadi.

Belakangan muncul tren di kalangan pemudik, utamanya kendaraan pribadi, untuk menyisipkan pesan di motornya. Pesan itu disampaikan melalui berbgai tulisan di karton, kardus, dan media lain. Tak jarang, aksi pemudik ini menyita perhatian pengendara lain.

50 Contoh Tulisan untuk Mudik di Motor

Kata-kata di kendaraan pemudik, seperti di belakang motor, dapat disisipkan pesan-pesan inspiratif, lucu, maupun satir. Berikut ini contoh tulisan untuk di belakang motor selama mudik.

  1. Mudik santai, biar tetap sampai
  2. Silakan jalan, rindu nenek sudah menumpuk
  3. Disertai doa ibu, gas pol!
  4. Bukan pembalap, cuma perantau pulang kampung
  5. Gas pol! Tapi jangan ngebut, Bang!
  6. Dengan THR, aku pulang
  7. Pelan-pelan, calon menunggu di depan
  8. Sama-sama pulang kampung, santai aja
  9. Pulanglah sebelum waktu tak mengizinkan
  10. Mudik: misi suci bertemu keluarga
  11. Mudik cuma perjalanan, keselamatanlah tujuannya
  12. Jalan panjang membentang, silaturahmi tak putus
  13. Isi full, pulang full, balik kosong
  14. Bukan soal kecepatan, tapi kebersamaan
  15. Gak usah buru-buru, yang di rumah setia menunggu
  16. Rindu sebentar lagi lunas
  17. Ratusan kilometer ditempuh, bakal terbayar masakan ibu
  18. Perjalanan aman, lebaran tenang
  19. Mudik: kembali ke akar, kembali ke rumah
  20. Bensin full, doa full, siap berangkat!
  21. Mudik-mudik dahulu, balik kerja kemudian
  22. Demi sesendok opor buatan ibu, Bismillah
  23. Mudik: menyeberangi lautan, membelah daratan, demi bertemu keluarga tercinta
  24. Utamakan keselamatan, perjalanan masih panjang
  25. THR ludes untuk mudik, penting bisa pulang kampung
  26. Lelah di jalan itu biasa, pulang nanti disambut senyum sekeluarga
  27. Jalan masih panjang, harus bersabar
  28. Gas tipis-tipis, sampai di rumah disambut senyum manis
  29. Belajar sabar jalur mudik lebaran
  30. Sampai ketemu di mudik tahun depan!
  31. Dan tunggulah aku di sana. Memecahkan celengan rindu dan membagikan THR-ku
  32. Tetap tenang, walau rindu sudah mencabik-cabik di sepanjang Pantura
  33. Percayalah, rinduku lebih tebal dari THR-ku
  34. Harap hati-hati, sedang dalam perjalanan menumpas rindu
  35. Kerasnya tanah rantau, tak sekeras tekadku menemui ibu
  36. Ayah dan ibu, kan ku jelang kau di kampung halaman. Lalu kita kembali menabung rasa rindu
  37. Sampaikan salam, kepada bulan dan bintang. Oh tenang saja, anak rantaumu akan segera tiba
  38. Jarak menciptakan rindu. Yang kini mesti kutebus dengan perjalanan ribuan kilometer. Kampung halaman, aku datang!
  39. Doa Ibu di sepanjang perjalanan pulangku
  40. Jarak mengajarkan, arti rindu dan pulang. Ayah Ibu, aku akan segera datang
  41. Tanah rantau mengajarkan, bahwa rumah adalah rindu, pulang, dan pelukan
  42. Pindah berkala rumah ke rumah. Pada akhirnya, aku mengerti arti pulang adalah keluarga
  43. Aku pergi untuk kembali lagi. Hapuslah air matamu
  44. Gagal atau berhasil di tanah rantau, Ibu akan selalu memelukku di tanah kelahiran
  45. Terbawa lagi langkahku ke sana. Pulang memeluk keluarga
  46. Croissant di tanah perantauan, tak senikmat renginang di kaleng Kong H*an
  47. Dan lalu... Bawa aku pulang, rindu.. segera..
  48. Ayah Ibu, jangan tanya jodohku. Yang perlu kau tahu, kini aku rindu
  49. Terpisah oleh keadaan, tak membuaku menyerah. Karena setiap kepulangan, justru menjadi lebih indah
  50. Membayangkan teduh tatapan. Semangatku langsung berpendar

Baca juga artikel terkait MUDIK atau tulisan lainnya dari Umu Hana Amini

tirto.id - Edusains
Kontributor: Umu Hana Amini
Penulis: Umu Hana Amini
Editor: Dicky Setyawan & Yantina Debora