tirto.id - Jali-Jali merupakan lagu daerah yang berasal dari Betawi atau DKI Jakarta. Secara garis besar, lagu ini berfungsi sebagai penghibur hati yang sedang sedih atau berduka.
Struktur lagu ini seperti pantun, yakni memuat sampiran dan isi di dalamnya. Secara umum, lagu Jali-Jali memuat cerita tentang kehidupan dan keadaan alam di Betawi atau jakarta.
Seperti yang dilansir dari laman Budaya Indonesia, beberapa kelompok kesenian di Jakarta meyakini bahwa lagu Jali- Jali terlahir, dikembangkan, dan dipopulerkan oleh kaum ‘Cina Peranakan Jakarta’ melalui musik tradisional mereka, yaitu gambang kromong.
Adapun jali-jali sendiri merupakan sejenis tanaman perdu yang selalu ada di pekarangan rumah orang Betawi. Buah dari tanaman ini sangat akrab di mata anak-anak Betawi. Biasanya, buah jali-jali digunakan sebagai peluru senapan mainan yang mereka buat dari bilah bambu.
Sementara itu bagi ibu-ibu Betawi, jali-jali bisa disulap menjadi bubur yang biasa dikenal dengan nama bubur jali. Jali-jali juga bisa dimanfaatkan menjadi hiasan tirai kamar bagi para remaja asal Betawi.
Dalam menyanyikan lagu daerah harus memperhatikan teknik dan gaya bernyanyi. Sebagaimana yang dikutip dari buku Seni Budaya(2017) untuk kelas VII, berikut ini teknik dan gaya menyanyi lagu daerah selengkapnya:
1. Gaya musikal: ciri khas atau karakteristik suatu gaya irama musik dari beberapa daerah atau suatu kondisi
2. Gaya lokal: karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya sehingga memiliki nilai estetika dan ekspresif tersendiri. Pada isu globalisasi, disebut sebagai entitas lokal genius
3. Gaya individual: ciri khas seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang berbeda dengan pencipta lagu yang lainnya
4. Gaya periodikal: karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu.
Lirik Lagu Jali-Jali
Dilansir dari laman Seni Budayaku, berikut ini lirik lagu Jali-Jali yang berasal dari Betawi atau Provinsi DKI Jakarta selengkapnya.
Ini dia si jali-jali
Lagunya enak...lagunya enak merdu sekali
Capek sedikit tidak perduli sayang...
Asalkan tuan...asalkan tuan senang di hati
Palinglah enak si mangga udang
Sayang disayang pohonnya tinggi pohonnya tinggi buahnya jarang
Palinglah enak si mangga udang
Sayang disayang pohonnya tinggi pohonnya tinggi buahnya jarang
Palinglah enak si orang bujang sayang...
Kemana pergi...kemana pergi tiada yang m’larang
Ini dia si jali-jali
Lagunya enak...lagunya enak merdu sekali
Capek sedikit tidak perduli sayang...
Asalkan tuan...asalkan tuan senang di hati
Palinglah enak si mangga udang
Sayang disayang pohonnya tinggi pohonnya tinggi buahnya jarang
Palinglah enak si mangga udang
Sayang disayang pohonnya tinggi pohonnya tinggi buahnya jarang
Palinglah enak si orang bujang sayang...
Kemana pergi...kemana pergi tiada yang m’larang
Penulis: Yunita Dewi
Editor: Yulaika Ramadhani