Menuju konten utama

Lirik Lagu Daerah "Bajing Luncat" Asal Jawa Barat

Lirik lagu ini menceritakan tentang penyesalan karena tak sempat melamar kekasihnya sejak dulu.

Lirik Lagu Daerah
Ilustrasi musik. FOTO/Istockphoto

tirto.id - “Bajing Luncat” merupakan lagu daerah asal Jawa Barat. “Bajing Luncat’ sendiri berarti ‘Tupai Lompat’. Lagu ini diciptakan oleh seorang komposer lagu-lagu Sunda, Kosaman Djaja.

Kosaman Djaja menciptakan lagu-lagu berbahasa Sunda lainnya dan sering berkolaborasi dengan seorang pesinden Sunda ternama yaitu Upit Sarimanah.

Upit Sarimanah juga menyanyikan lagu “Bajing Luncat” serta lagu ciptaan Kosaman Djaja lainnya seperti “Bangbung Ranggaeak”, dan “Nyoreang ka Tukang”.

Lirik lagu ini menceritakan tentang penyesalan seorang pria yang tak sempat melamar kekasihnya sejak dulu. Ia kecewa kepada kekasihnya yang tega meninggalkannya dan melupakan janji-janjinya.

Sang pria mengira kekasihnya akan setia menunggu, tapi kenyataannya sang kekasih malah meninggalkannya untuk orang lain yang sudah melamarnya duluan.

Sang pria pun merasa sakit hati dan berpikir bahwa rasa sakit tersebut tidak akan sembuh meski setahun lamanya. Dilansir dari situs lagudaerah.id, berikut adalah lirik lagu “Bajing Luncat” beserta terjemahan bahasa Indonesianya.

Lirik dan Terjemahan lagu “Bajing Luncat”

Bajing luncat -bajing luncat ka astana

(Tupai loncat ke pemakaman)

Abdi lepat narosan teu ti anggalna

(Aku salah melamar tak sejak dulu)

Ku teu sangka salira bet luas pisan

(Tak kusangka kau begitu tega)

Teu hawatos ka nu kersa ngantos ngantos

(Tak iba pada yang mau menanti)

Api-api teu emut ka na pasini

(Pura-pura tak ingat akan janji)

Pasini pakait ati leuh pakait ati

(Janji berkait hari aduh berkait hati)

Tadi na mah sugan teh dulang tinande

(Aku kita kau akan selalu menunggu)

Nu dipiceun cenah ge majar katimu

(Yang dibuang katanya ditemukan)

Teu Terang mah tos caket rek direndengkeun

(Tak tahunya sudah dekat akan disandingkan)

Moal lipur ku sa taun iyeuh nambaan-nana

(Tak akan sembuh setahun aduh mengobatinya)

Dari lirik tersebut sangat tergambar kesedihan, penyesalan, dan kekecewaan si tokoh “Aku” terhadap kekasihnya yang meninggalkannya.

Oleh karena itu, dalam menyanyikan lagu ini atau lagu daerah lainnya, diperlukan teknik dan pembawaan yang cocok sehingga perasaan dan makna lagu bisa tersampaikan ke pendengar.

Dalam sebuah video YouTube yang mengunggah audio lagu “Bajing Luncat” yang dinyanyikan oleh Upit Sarimanah, unsur musik dan gaya menyanyi khas sinden Sunda sangat kental terdengar.

Baca juga artikel terkait MUSIK atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Musik
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Alexander Haryanto