tirto.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin menggelar lelang lukisan karya dari para seniman tanah air, tujuannya untuk menggalang dana kampanye di Pilpres 2019.
Dalam lelang tersebut, pembawa acara dan lagu yang dibawakan sarat dengan ajakan untuk memilih Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019 mendatang. Meski demikian, TKN yakin acara ini tidak melanggar aturan soal kampanye di luar jadwal.
Sampai sekarang, kampanye di ruang publik masih belum boleh dilaksanakan. Salah satu tim sukses paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto bahkan harus menjadi tersangka dugaan pelanggaran kampanye di luar jadwal karena diduga mengajak masyarakat memilih paslon yang diusungnya.
Namun Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto meyakini acara TKN berbeda dengan tindakan Slamet tersebut.
“Ini kan by undangan. Kecuali itu massa semuanya bisa datang, itu baru rapat umum. Ini kan selected, undangan khusus,” tegas Hasto di kawasan Hotel Pullman, Grogol, Jakarta Barat, Senin (11/2/2019).
Pada acara itu hadir beragam seniman dan juga ratusan pengusaha yang bukan bagian dari relawan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Salah satu penggagas acara sekaligus Bendahara TKN Wahyu Sakti Trenggono menyatakan, pihaknya tidak melanggar aturan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sama sekali soal kampanye.
Acara ini, ujar Wahyu, juga akan dicatat penyelenggaraannya dan akan dilaporkan pada Bawaslu seperti seharusnya, jadi tidak perlu ada yang dikhawatirkan.
“Nggak usah khawatir,” ucap Wahyu.
Wahyu justru mendukung agar acara semacam ini juga dilakukan oleh Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf. Dia merasa tanggapan pengusaha sangat positif dan acara ini bisa menjadi salah satu jurus ampuh untuk menggalang dana kampanye.
“Sementara [dari penjualan karya seni] terkumpul kurang lebih hampir 20an, hampir Rp20 miliar,” tegas Wahyu.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno