tirto.id - Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan, laju inflasi akan terus menurun dan berada di kisaran target 2 hingga 4 persen hingga akhir 2023. Perkiraan ini berdasarkan beberapa indikator perbaikan terjadi belakangan di Tanah Air.
Dia melihat secara year-to-date, Indonesia terus mengalami arus modal masuk bersih. Neraca perdagangan juga mempertahankan surplus, meskipun menyempit.
"Faktor-faktor ini memberikan dukungan terhadap stabilitas nilai tukar Rupiah, sehingga mengurangi risiko imported inflation sampai batas tertentu," ujarnya dalam risetnya, Selasa (4/7/2023).
Dengan kondisi di atas, maka Faisal yakin perkiraan inflasi berada sekitar 3,60 persen pada akhir 2023. Namun, lanjut dia ada kemungkinan inflasi dapat mencapai sekitar 3 persen atau bahkan lebih rendah di akhir 2023 jika pemerintah dapat mengelola harga dan pasokan pangan secara efektif.
"Namun demikian, kami menyadari tantangan yang ditimbulkan oleh El Nino dan cuaca ekstrem, yang memerlukan pertimbangan yang cermat, terutama terkait dampaknya terhadap inflasi bahan pangan," ujarnya.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada Juni 2023 sebesar 3,52 persen (yoy). Inflasi ini telah kembali dalam rentang target sasaran 2023 yakni 3±1 persen.
Sementara secara bulanan, terjadi inflasi sebesar 0,14 persen (mtm), lebih tinggi dibanding inflasi bulan sebelumnya (Mei 2023) yang sebesar 0,09 persen (mtm), namun lebih rendah dibandingkan inflasi bulan yang sama tahun sebelumnya (Juni 2022) yang sebesar 0,61 persen (mtm).
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang