tirto.id - Laga semifinal Piala Gubernur Kaltim 2018 yang awalnya di Stadion Segiri Samarinda, karena alasan keamanan, diputuskan dipindah ke Stadion Utama Palaran di Samarinda Seberang.
"Pertemuan Persebaya dengan Arema memang punya persaingan dan perseteruan gengsi antar suporter yang cukup tinggi, terlebih kedua tim sudah cukup lama tidak bertemu," jelas Dayang Donna Faroek, Ketua Panitia Penyelenggara Piala Gubernur Kaltim di Samarinda, Kamis (1/3/2018).
Menurut ia, pemindahan lokasi pertandingan itu sesuai saran Gubernur setelah melakukan komunikasi dengan Kapolda dan Pangdam.
"Atas pertimbangan itu, apalagi saat ini Kaltim tengah memasuki kampanye pilkada, maka lokasi pertandingan semifinal dipindahkan ke Stadion Palaran," tambahnya.
Babak semifinal yang dijadwalkan berlangsung Jumat (2/3) mempertemukan Persebaya dengan Arema FC pada pukul 15.30 WIB, dilanjutkan laga Borneo FC melawan Sriwijaya FC pada pukul 19.30 WIB.
Menurut ia, posisi Stadion Utama Palaran berada di ujung kota dan lokasinya cukup luas akan lebih memudahkan personel keamanan dalam mengatur hilir mudik para suporter guna menghindari benturan.
Kondisi itu berbeda dengan Stadion Segiri yang lokasinya berada di pusat kota, ditambah juga sangat berdekatan dengan rumah penduduk dan infrastruktur pemerintahan. Sehingga, dianggap akan menyulitkan aparat keamanan dalam melaksanakan prosedur pengamanan.
"Pengamanan laga semifinal melibatkan tim gabungan dari TNI, Polri dan Brimob. Total personel yang diturunkan sekitar 800 orang, terdiri dari dua kompi pasukan Brimob, 550 personel polisi, dan diback upa 250 personel TNI," tambah Donna.
Aparat keamanan akan menggelar simulasi pengamanan pada Jumat (2/3) pagi, dengan konsentrasi pengamanan di sejumlah titik-titik yang dianggap rawan.
"Kami berharap laga semifinal bisa berlangsung dengan aman dan lancar. Selain penambahan personel keamaman, kami juga melakukan pendekatan persuasif kepada seluruh kelompok suporter," pungkas Donna, yang juga putri Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Ibnu Azis