tirto.id - Kantor Staf Presiden meminta agar pembangunan Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) seksi 3B atau seksi Limo-Krukut untuk segera diselesaikan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Hal ini juga merupakan tindak lanjut tentang penundaan penyelesaian proyek tol ruas Cijago itu.
"Target operasi pada awal tahun, tapi jadi mundur ke pertengahan, sekitar Mei-Juni 2023," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Helson Siagian usai melakukan kunjungan lapangan ke proyek Tol Cijago di Depok, Rabu (5/4/2023).
Sebagai catatan Tol Cijago merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN). Tol ini menjadi salah satu ruas utama Jakarta Outer Ring Road 2 atau JORR 2.
Tol yang memiliki panjang jalan 14,64 kilometer ini dibagi dalam tiga seksi. Seksi 1 (Raya Bogor-Jagorawi) beroperasi sejak 2012. Seksi 2 (Kukusan-Raya Bogor) beroperasi sejak 2019. Seksi 3 (Limo-Kukusan) telah beroperasi sebagian dan dalam tahap penyelesaian.
Helson mengungkapkan, mundurnya target pengoperasian Seksi 3B karena konstruksi masih terkendala oleh 26 bidang tanah yang pembebasannya belum tuntas. Terlebih posisi bidang tanah tersebut berada di badan jalan (main road).
Helson mengatakan, KSP mendorong percepatan pemberkasan dan persiapan konsinyasi jika memang diperlukan agar tidak ada lagi kemunduran target pengoperasian tol di masa depan.
"Kami (KSP) juga minta dilakukan pengetatan jadwal konstruksi dan menambah sumber daya baik personel maupun peralatan di lapangan," jelas Helson.
Pada kesempatan itu, ia juga menekan pentingnya percepatan penyelesaian pembangunan Tol Cijago. Sebab keberadaannya sangat vital, yakni menghubungkan Tol Jagorawi, Tol Depok-Antasari, Tol Serpong-Cinere, dan Tol Cimanggis-Cibitung.
"Jadi penyelesaian Tol Cijago ini untuk mendukung konektivitas jalan tol dan mobilitas masyarakat," ujar Helson.
Sementara itu, Direktur Operasi PT Translingkar Kita Jaya, Alfiandra, selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) menyampaikan perkembangan pembangunan pada Seksi 3. Di mana pengadaan tanah telah mencapai 98 persen, dan pekerjaan konstruksi 92 persen.
Untuk Seksi 3A (Kukusan-Krukut), terang Alfiandra, telah beroperasi. Sehingga fokus utama saat ini menyelesaikan Seksi 3B.
"Pengelola bersama kontraktor sedang mengerjakan konstruksi fisik Seksi 3B secara paralel dengan penyelesaian pembebasan lahan di Limo, Krukut, dan Tanah Baru yang dilakukan BPN dan PPK," tutur Alfiandra.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Reja Hidayat