tirto.id - Pihak Imigrasi Bandara Soekarno Hatta (Soetta) menjelaskan kronologi kedatangan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) di Tanah Air. Politikus senior Partai Nasdem itu disebut sudah tiba di Indonesia hari ini, Rabu (4/10/2023) sejak pukul 18.00 WIB.
"Syahrul Yasin Limpo tiba di Jakarta pada Rabu, 4 Oktober 2023 pukul 18.00 WIB dengan menggunakan pesawat Singapore Airlines (SQ 964)," ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta Muhammad Tito Andrianto dalam keterangan tertulis, Rabu (4/10/2023) malam.
Tito menjelaskan, SYL tiba di Bandara Soetta turun melalui Gate 8. Kemudian, pihak imigarsi langsung melakukan pemeriksaan keimigrasian kepada SYL di Terminal 3 kedatangan internasional pukul 18.41 WIB.
“Kami telah menerima informasi kedatangan Syahrul Yasin Limpo dan memberikan instruksi kepada petugas di Tempat Pemeriksaan Imigrasi untuk melakukan proses pemeriksaan keimigrasian sesuai standar yang berlaku," tutur Tito.
Dijelaskan Tito, saat pemeriksaan keimigrasian menunjukkan No Hit yang berarti bebas dari status tangkal. Oleh karena itu, SYL melanjutkan ke bagian pengambilan bagasi setelah diberikan tanda masuk wilayah Indonesia.
Pemeriksaan keimigrasian terhadap WNI, katanya, telah diatur di dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 44 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemeriksaan Masuk dan Keluar Wilayah Indonesia di Tempat Pemeriksaan Imigrasi.
"Tidak ada perlakuan khusus dari petugas, semua menjalankan standar pemeriksaan sesuai dengan ketentuan sebagaimana mestinya,” ucap Tito.
Sebelumnya, Dirjen Imigrasi Silmy Karim memastikan SYL telah tiba di Indonesia melalui Bandara Soetta hari ini, Rabu (4/10/2023). Silmy memastikan pemeriksaan keimigrasian telah dilakukan kepada Mentan SYL.
SYL baru tiba di Indonesia usai melakukan kunjungan kerja ke Roma sejak 24 September 2023. Ia pergi bersama 22 orang dari Kementerian Pertanian.
Rombongan kemudian tiba di Indonesia terpisah dengan SYL. Hal itu diklaim karena pembelian tiket dipesan secara terpisah-pisah.
Kabar 'kehilangan' Mentan SYL itu disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi. Harvick mengatakan bahwa Kementerian Pertanian tidak mengetahui posisi SYL usai menghadiri kunjungan kerja ke Italia dan Spanyol.
Bendahara Umum DPP Partai Nasdem, Ahmad Sahroni menegaskan, Mentan SYL tidak menghilang, tetapi memiliki agenda yang tidak bisa ditunda.
Syahrul tidak pulang ke Indonesia pada 1 Oktober 2023 karena sakit. Sahroni membantah Mentan SYL menghilang saat kunjungan kerja ke Eropa. "Saya enggak tahu dirawat di mana karena prostatnya masalah, akhirnya dia gak pegang alat komunikasi," kata Sahroni, Selasa (3/10/2023).
Menurut Sahroni, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh juga sudah meminta agar Mentan SYL segera pulang pada Kamis (5/10/2023). Hingga akhirnya hari ini, Mentan SYL tiba di Tanah Air.
Tiba di Indonesia, SYL Langsung Menghadap Surya Paloh
SYL keluar dari Bandara Soetta tanpa diketahui awak media. Berdasarkan informasi yang beredar, SYL keluar dari bandara dengan menggunakan mobil Alphard hitam menuju Kantor DPP Partai Nasdem.
Surya Paloh memang disebut sudah menunggu kehadiran SYL sejak sore hari. Sejumlah petinggi Nasdem pun berkumpul di sana.
Kedatangan SYL di Kantor DPP Partai Nasdem pun tidak diketahui. Namun, rapat tertutup langsung digelar untuk membahas kasus dugaan korupsi di Kementan yang menjerat SYL.
Kasus dugaan korupsi yang menyeret nama Mentan Syahrul Yasin Limpo ini terungkap setelah penyidik KPK melakukan serangkaian penggeledahan baik itu di rumah dinas SYL maupun di kantor Kementan.
Pada penggeledahan tersebut, penyidik KPK menyita dokumen, pembelian barang berharga, dokumen catatan keuangan dan barang bukti elektronik.
Penyidik KPK juga menyita uang rupiah dan mata uang asing dalam penggeledahan. Mereka juga menyita sekitar 12 senjata api yang kemudian diserahkan kepada aparat kepolisian.
Penggeledahan tersebut lantas dikaitkan dengan dugaan pemerasan jabatan yang diatur pada Pasal 12 huruf e Undang-Undang 31 tahun 1999 jo Undang-Undang 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Namun, hingga saat ini pihak KPK belum mengumumkan siapa tersangka, tapi sudah memanggil setidaknya tiga saksi, yakni para advokat dari Visi Integritas Law Firm, yakni: Febri Diansyah, Donal Fariz, dan Rasamala Aritonang.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Maya Saputri