tirto.id -
Salah satu anggota Border Rakyat (Borak) Natado Putrawan menjelaskan peristiwa bentrok itu berawal ketika pihaknya selesai menggelar aksi memperingati hari HAM di Istana Negara.
Kemudian massa aksi melakukan long march dari Istana Negara menuju kampus Atma Jaya, Jakarta Selatan, untuk menghadiri malam seribu lilin yang juga untuk memperingati Hari HAM.
"Kami berjalan dari Istana Negara menuju kampus Atma Jaya. Berjalan dengan tertib dan terkoordinir," kata dia saat dihubungi Tirto, Selasa (10/12/2019).
Ratusan massa itu dikawal sekitar tiga puluh polisi lalu lintas dan satu mobil baracuda. Namun saat perjalanan baru sampai Hotel Sari Pasific, Jakarta Pusat, keadaan mulai memanas.
Natado menerangkan terdapat beberapa massa yang tidak dikenal melempar kun pembatas lalu lintas ke arah polisi.
"Namun kawan-kawan lainnya mencoba untuk meredam," ucapnya.
Akhirnya puncak bentrokan antara Demonstran dengan aparat kepolisian terjadi di lampu merah kawasan Sarinah Jakarta Pusat. Demonstran melempar, sementara aparat membalas dan menarik bendera massa aksi.
Sejumlah massa aksi yang tidak melakukan bentrok dengan aparat memilih untuk mengamankan diri ke Kampus Atma Jaya.
"Infonya ada 14 orang yang ketangkep di Polres Jakarta Pusat. Kami masih hubungi teman-teman yang lain," terangnya.
Saat ini kata dia, massa aksi yang berhasil mengamankan diri tengah mengikuti acara seribu lilin di Atma Jaya. Setelah itu, mereka akan melakuka konsolidasi untuk mencari jalan keluar untuk membebaskan massa aksi yang ditahan.
Sementara itu, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan mengaku belum mengecek peristiwa itu.
"Saya belum cek," kata dia saat dimintai konfirmasi oleh Tirto, Selasa (10/12/2019) malam.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Hendra Friana