tirto.id - Presiden Dewan Eropa, Charles Michel menyatakan, konflik antara Rusia dan Ukraina telah mempengaruhi seluruh negara Eropa, Afrika hingga ke Timur Tengah. Hal ini karena ketegangan geopolitik tersebut mengancam krisis akut pangan di sejumlah negara.
"Dan satu-satunya cara terbaik untuk mengakhiri krisis akut pangan dan energi adalah Rusia mengakhiri perang yang tidak masuk akal," kata Michel dalam konferensi pers, Selasa (15/11/2022).
Dia menyampaikan saat ini jumlah orang yang menghadapi kelaparan parah dan kekurangan gizi telah meningkat. Hal itu tidak terlepas dari ulah Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia telah memutuskan untuk mempersenjatai makanan, mendorong kelaparan, kemiskinan, dan ketidakstabilan.
"Ini juga memiliki konsekuensi global yang dramatis pada pengembangan obat-obatan, termasuk di Asia," katanya.
"Dan biar saya perjelas, dan ulangi sekali lagi. Jika sanksi diterapkan terhadap Rusia, jangan mulai dari praktik persimpangan dan makanan dan jangan mulai dengan ekspor pupuk ke Murcia," sambungnya.
Rusia telah memberlakukan pembatasan ekspor bahan makanannya sendiri, dan memberlakukan pembatasan pupuk. Uni Eropa, sendiri bekerja keras untuk mengatasi persoalan tersebut.
"Saya berurusan dengan Rusia, di sisi lain, karena Anda (Rusia) memberlakukan pembatasan ekspor bahan makanannya sendiri, dan bahkan sebelum perang dimulai, memberlakukan pembatasan pupuk di UE," katanya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin