tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan meyakini bahwa debat paslon peserta pilpres 2019 jilid dua akan lebih berkualitas. Visi, misi, program, dan gagasan yang disampaikan paslon juga akan lebih mudah diketahui masyarakat.
Wahyu menyatakan KPU sudah sepakat di rapat pleno bahwa mereka akan melakukan pertemuan pada hari Senin (21/1/2019) dengan peserta pemilu dan aparat keamanan. Tujuan dari pertemuan ini adalah membahas format dan mekanisme debat yang baru.
“Terkait dengan debat kedua menyangkut pembentukan panelis, pemilihan moderator, format debat yang lebih terbuka, eksploratif, tentu kita dorong ke arah itu,” kata Wahyu di kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan, Minggu (20/1/2019).
Wahyu juga mengatakah bahwa selain format dan mekanisme debat, teknis, durasi debat dan peran moderator bisa saja berubah. KPU juga akan bertindak lebih ketat terkait peraturan penonton yang datang dan menonton langsung di area debat berikutnya.
“Termasuk durasi akan kita perbaharui karena debat pertama, misal penyampaian visi-misi program itu hanya 3 menit mungkin akan kita tambah waktunya. Teknis panggung juga akan kita perbaharui. Karena rakyat merasa tidak nyaman dengan kegaduhan di tayangan itu,” ujar Wahyu.
Sementara itu, salah satu masukan yang juga diterima Wahyu adalah soal paslon yang cenderung mengutarakan hal yang tidak substansial dalam debat. Wahyu menyatakan masyarakat tak bisa menyalahkan KPU atas sikap paslon. Tetapi dia menjamin bahwa KPU akan mengusahakan sebaik-baiknya agar paslon tidak berdebat seperti berpidato belaka.
“Itu sangat tergantung pada format dan mekanisme debat yang akan kita perbaharui. Kita punya komitmen debat akan lebih baik, substansial, lebih mengedukasi tapi juga menarik untuk ditonton,” janjinya.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Nur Hidayah Perwitasari