tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebut sudah ada 473 kabupaten/kota yang menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2019. Dari ratusan daerah itu tercatat ada 171.822.431 warga masuk DPT .
Komisioner KPU RI Viryan berkata, ada 765.463 TPS yang juga sudah ditentukan untuk digunakan pada pemilu. Jumlah itu masih bisa bertambah karena ada 41 Kabupaten/Kota yang belum menetapkan DPT.
"[Sebanyak] 41 kabupaten/kota itu tersebar di 12 Provinsi, yaitu: Sumut, Jambi, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulteng, Sulsel, Gorontalo, Sulbar, Maluku, Papua dan Papua Barat," kata Viryan dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis (23/8/2018).
Berdasarkan rekap DPT sementara per 22 Agustus 2018, Provinsi Jawa Timur menjadi daerah penyumbang pemilih terbanyak untuk Pemilu 2019. Ada 30.555.506 pemilih yang terdata di DPT Jawa Timur.
Posisi Jawa Timur diikuti Jawa Barat yang memiliki 29.803.209 warga di DPT. Ada dua Kabupaten/Kota di Jawa Barat yang belum selesai melakukan rekapitulasi DPT.
Selanjutnya, pemilih banyak berada di Jawa Tengah dengan jumlah 24.734.078 orang. Pemilih yang terdaftar di DPT DKI Jakarta hanya berjumlah 2.812.741 orang. Angka itu bisa berubah karena 3 kabupaten/kota di DKI belum menyelesaikan rekapitulasi DPT.
KPU sebelumnya diminta memperbaiki data Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPT LN) Pemilu 2019 karena jumlahnya dinilai tidak akurat. Hal ini disampaikan oleh Anis Hidayah, Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care pada acara audiensi dengan KPU di kantor KPU pada 20 Agustus lalu.
“Kami meminta perbaikan DPT LN dan itu memungkinkan,” ujar Anis kepada Tirto di kantor KPU.
Menurut Anis, Pemilu 2019 saat ini telah memasuki tahapan penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) di dalam dan luar negeri pada 14-16 Agustus 2018.
KPU sudah menetapkan jumlah DPTLN sebesar 1,9 juta, namun Migrant Care menilai masih banyak buruh migran yang belum mendaftar dengan perkiraan mencapai 7 juta.
“Misalnya di Arab Saudi ada 19 ribu DPT dari 1,5 juta buruh migran yang yang ada di sana,” jelas Anis.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yuliana Ratnasari