Menuju konten utama

KPK Masih Telaah CCTV Kediaman Setya Novanto

KPK masih mempelajari apakah bukti CCTV itu berkaitan dengan perkara atau tidak.

KPK Masih Telaah CCTV Kediaman Setya Novanto
Ketua DPR Setya Novanto masuk kedalam mobil seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (10/1). Setya Novanto diperiksa sebagai saksi terkait dugaan korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/foc/17.

tirto.id - Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penggeledahan di kediaman pribadi Ketua DPR Setya Novanto di Jalan Wijaya XIII, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (15/11/2017). KPK menyita CCTV di kediaman Novanto. Mereka pun masih menelaah hasil penggeledahan tersebut.

"Yang disita informasi yang saya terima dari penyidik adalah satu paket CCTV ya," kata Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (16/11/2017).

KPK masih mempelajari apakah bukti CCTV itu berkaitan dengan perkara atau tidak.

Sementara itu, Ketua KPK Agus Rahardjo mengaku belum bisa berkomentar karena harus melihat hasil penggeledahan yang dilakukan KPK itu.

"Hasil penggeledahannya perlu saya lihat siang ini karena saya tidak sempat yang kemarin diberita acarakan di sana yang dibawa pulang apa saja. Baru siang ini pimpinan akan melihat itu," kata Agus di KPK, Kamis (16/11/2017).

Agus menyatakan bahwa KPK menggeledah tempat tidur dan garasi rumah Ketua DPR itu.

KPK sudah menerbitkan surat penangkapan terhadap tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP Setya Novanto karena tidak memenuhi panggilan terkait kasus korupsi e-KTP.

KPK pun berupaya mendatangi kediaman pribadi Novanto di Jalan Wijaya, Jakarta, Rabu (15/11/2017) malam dan sudah melakukan dialog dengan penasihat hukum serta pihak keluarga. Namun, KPK tidak menemukan keberadaan Novanto.

Ketua DPR itu “menghilang” bahkan sebelum para penyidik KPK tiba untuk melakukan penjemputan paksa dan penggeledahan di kediaman pribadinya.

Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, mengaku telah mencoba untuk menghubungi kliennya itu. Tetapi Fredrich mengklaim hasilnya masih nihil karena dirinya belum juga mengetahui di mana keberadaan Novanto.

Selain Fredrich, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham juga menyatakan telah beberapa kali mencoba untuk menghubungi Novanto, namun tidak direspons.

Baca juga artikel terkait KORUPSI E-KTP atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto