Menuju konten utama

KPAI Wacanakan Pembekuan Akun Medsos Anak yang Terlibat Kekerasan

Beberapa kasus kekerasan yang melibatkan anak sebagai korban dan anak sebagai pelaku, tak jarang keduanya menjadi bulan-bulanan warganet. Hal tersebut justru memperburuk kondisi serta situasi yang ada.

KPAI Wacanakan Pembekuan Akun Medsos Anak yang Terlibat Kekerasan
Ilustrasi Berkomentar di Media Sosial. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Komisioner Perlindungan Anak Indonesia akan mempertimbangkan langkah pembekuaan akun media sosial anak sebagai korban ataupun anak sebagai pelaku tindak kekerasan.

Hal tersebut sebagai langkah dini untuk menghindari perundungan siber lebih lanjut.

Komisioner Anak Berhadapan Hukum KPAI, Putu Elvina mengatakan dari beberapa kasus kekerasan yang melibatkan anak sebagai korban dan anak sebagai pelaku, tak jarang keduanya menjadi bulan-bulanan warganet. Hal tersebut menurutnya justru memperburuk kondisi serta situasi yang ada.

"Kami memang mengkhawatirkan cyberbully ini akan berlanjut, jika akun media sosial baik anak sebagai korban dan anak sebagai pelaku tidak di-protect," ujarnya di kantor KPAI, Jakarta Pusat, Senin (15/4/2019).

Ia juga mencontohkan sebagaimana yang terjadi pada kasus perundungan di Pontianak yang melibatkan siswi SMP sebagai korban dan siswa SMA sebagai pelaku.

Menurutnya, keduanya tak lepas dari sasaran perundungan berkelanjutan di media sosial oleh warganet.

"Bahkan beberapa ribuan ancaman sudah masuk untuk keduanya," ujarnya.

Namun untuk mengimplementasikan hal tersebut, menurutnya tak mudah. Selain ia akui KPAI belum memiliki aturan tersebut. KPAI juga perlu berkoordinasi dengan kementerian atau lembaga terkait.

"Untuk bisa melakukan itu, kami perlu berkoordinasi dengan Kominfo untuk pembekuan sementara akun tersebut, yang kira-kira bisa berdampak pada cyberbully yang lebih lanjut," pungkasnya.

Sebab jika tidak, menurutnya KPAI akan kewalahan mengantisipasi berbagai "serangan" komentar warganet yang sangat intens dan cepat.

"Kami tidak bisa hitung-hitungan, karena dalam hitungan detik informasi itu bisa jutaan yang diproses di medsos. Apalagi kalau dilihat kecepatan mengunggah status itu luar biasa, pasti kami akan keteteran," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait KEKERASAN ANAK atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari