Menuju konten utama

Korban Tewas Tabrakan Mobil vs KA Feeder Whoosh Jadi 5 Orang

Korban meninggal dunia karena tabrakan antara KA feeder Whoosh dengan satu mobil di Ngamprah, Bandung Barat, Jawa Barat, bertambah menjadi lima orang.

Korban Tewas Tabrakan Mobil vs KA Feeder Whoosh Jadi 5 Orang
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung melintas di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (16/10/2023). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom.

tirto.id - Polisi mencatat korban yang meninggal dunia karena tabrakan antara kereta api (KA) pengumpan (feeder) Whoosh dengan satu mobil di Ngamprah, Bandung Barat, Jawa Barat, bertambah menjadi lima orang.

Kasat Lantas Polres Cimahi AKP Sudirianto berujar, korban yang tewas hari ini merupakan anak-anak berinisial SLP, berusia 5 tahun.

"Korban meninggal dunia kecelakaan kereta feeder berinisial SLP, berusia 5 tahun. Korban ini penumpang mobil [yang tertabrak KA feeder Whoosh]," ucapnya melalui pesan singkat, Jumat (15/12/2023).

Sudirianto mengungkapkan, SLP meninggal dunia di RS Cibabat, Cimahi, Jawa Barat.

"Betul, korban meninggal Jumat ini. Iya [korban meninggal di RS Cibabat]," tutur Sudirianto.

Untuk diketahui, akibat kecelakaan antara KA feeder Whoosh dengan mobil itu, empat penumpang mobil meninggal dunia. Keempatnya, yakni Edi (45), Neneng Rosmayanti (49), R (6), dan P (2).

Kecelakaan itu tepatnya terjadi di petak jalan antara Padalarang dan Cimahi sekitar pukul 13.00, Kamis (14/12/2023) kemarin.

Akibat kecelakaan, perjalanan 214 penumpang KA feeder Whoosh menuju Stasiun Padalarang, Jawa Barat, tertunda. Kereta itu akhirnya diberangkatkan kembali dan tiba di Stasiun Padalarang pada 13.55 WIB.

Sementara itu, perjalanan 214 penumpang Whoosh yang menggunakan menuju Stasiun Padalarang pukul 13.19 WIB dialihkan ke perjalanan KA G1234 keberangkatan Padalarang pukul 14.17 WIB.

Baca juga artikel terkait KERETA CEPAT WHOOSH atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Hukum
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Anggun P Situmorang