tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan sebanyak 21 orang meninggal dan 24 orang masih dirawat di rumah sakit akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) lalu.
Data tersebut dihimpun oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta per pukul 18.00 WIB, Senin (13/3/2023).
"Sebanyak 24 orang sedang dalam penanganan tim medis di empat rumah sakit," kata Plh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, M. Ridwan Ibrahim melalui keterangan tertulis yang dikutip pada Selasa (14/3/2023).
Jumlah korban bertambah setelah seorang pasien yang mengalami luka bakar dan dirawat di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, atas nama Rido Romadhona (36) dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (12/3/2023) siang.
Kemudian berdasarkan data dari BPBD DKI DKI Jakarta, sebanyak 82 warga masih berada di Posko Pengungsian RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan. Sementara di lokasi pengungsian RPTRA Rasela dan Kantor PMI Jakarta Utara sudah kosong.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta di Plumpang, Posko PMI Jakarta Utara dan RPTRA Rasela telah melayani 442 layanan. Di antaranya cetak Kartu Tanda Penduduk (KTP), cetak Kartu Keluarga (KK), pendaftaran Identitas Kependudukan Digital (IKD), permohonan akta lahir, dan konsultasi.
Ridwan mengklaim Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan penanganan terbaik bagi korban dan pengungsi bencana kebakaran. Ia memastikan kondisi korban dan pengungsi mendapatkan kebutuhan dasar seperti makanan dan pakaian.
“Bantuan yang disalurkan ini terdiri dari makanan, pakaian, dan obat-obatan. Bantuan ini akan terus diupayakan untuk disalurkan secara optimal dan kontinyu. Hal ini adalah upaya kami untuk memastikan kondisi korban dan pengungsi dapat memenuhi kebutuhan dasarnya,” ucapnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan