tirto.id - Konsep akuntansi merupakan asumsi dasar yang menjadi pedoman dalam penyusunan laporan keuangan. Konsep-konsep dasar akuntansi yang diakui para ahli ada enam.
Konsep-konsep dasar akuntansi tersebut termasuk konsep unit moneter, konsep kesatuan usaha, dan konsep periode akuntansi. Ada juga konsep kesinambungan usaha, konsep biaya, dan konsep materialitas.
Pemahaman tentang konsep-konsep dasar akuntansi diperlukan bagi profesional akuntansi sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis.
6 Konsep Dasar Akuntansi
Menurut Indrastuti Ristiyani, dkk. dalam Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga (2023) konsep dasar akuntansi adalah serangkaian aturan dasar yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan.
Akuntansi mengandalkan konsep-konsep dasar ini agar laporan keuangan yang disusun bisa menghasilkan informasi yang akurat dan relevan.
Informasi akuntansi yang berkualitas tentunya bisa dimanfaatkan secara efektif oleh pihak-pihak yang membutuhkan untuk membuat keputusan terbaik.
1. Konsep Unit Moneter (Monetary Unit Assumption)
Konsep unit moneter mengharuskan setiap transaksi yang tercatat di laporan keuangan bisa dinyatakan dalam satuan uang.
Adapun pencatatan dalam satuan uang ini dilakukan untuk memudahkan pengguna mencerna informasi transaksi bisnis yang terhimpun di laporan keuangan.
2. Konsep Kesatuan Usaha (Economic Entity Assumption)
Konsep akuntansi kedua adalah konsep kesatuan usaha. Konsep ini mengharuskan catatan antara transaksi perusahaan dan transaksi pemilik perusahaan dipisahkan.
3. Konsep Periode Akuntansi (Time Period Assumption)
Konsep dasar akuntansi berikutnya adalah konsep periode akuntansi. Konsep ini mengatur bahwa penilaian dan pelaporan keuangan entitas dibatasi oleh periode tertentu.
Pembatasan periode ini dilakukan agar hasil informasinya bisa terukur secara jelas dan spesifik. Secara umum, periode akuntansi berjalan selama satu tahun mulai tanggal 1 Januari hingga 31 Desember.
4. Konsep Kesinambungan Usaha (Going Concern)
Konsep kesinambungan usaha adalah konsep yang mengaggap bahwa setiap entitas akan terus berjalan dalam waktu yang tidak terbatas.
Perusahaan akan dianggap terus menjalankan bisnisnya, kecuali dalam peristiwa besar tertentu seperti bencana alam atau faktor lainnya.
5. Konsep Biaya (Cost Concept)
Konsep dasar akuntansi berikutnya adalah konsep biaya. Konsep biaya digunakan untuk menentukan nilai tukar atau biaya suatu aset.
Triana Zuhrotun Aulia, dkk. dalam Konsep dan Implementasi Akuntansi Comprehensive (2021) menyebut bahwa konsep biaya ini berjalan seiringan dengan prinsip akuntansi biaya historis.
Prinsip tersebut mengharuskan biaya aset dicatat sesuai dengan biaya saat perolehannya.
6. Konsep Materialitas (Materiality Concept)
Konsep dasar akuntansi lainnya adalah konsep meterialitas. Konsep ini mengakui adanya pengukuran dan pencatatan informasi akuntansi secara material atau bernilai nominal dan bisa dijual.
Sebaliknya, aset yang tidak material atau tidak bernilai tidak perlu diakui.
Contoh Konsep Dasar Akuntansi
Gambaran mengenai konsep-konsep dasar akuntansi bisa dilihat melalui beberapa contoh berikut:
1. Contoh Konsep Unit Moneter
Sebuah perusahaan membeli aset tetap, yaitu sebuah mesin seharga Rp100 juta. Oleh karena itu, untuk menerapkan konsep unit moneter maka aset tersebut dicatat dalam laporan keuangan senilai Rp100 juta.
2. Contoh Konsep Kesatuan Usaha
Pak Tirto adalah pemilk tunggal Tirto Corporation. Pak Tirto mengambil uang dari rekening bisnis untuk membeli laptop pribadi.
Maka laporan akuntansi akan mencatatnya di dalam akun prive sebagai pengambilan pribadi untuk pemilik perusahaan.
3. Contoh Konsep Periode Akuntansi
Perusahaan A membuat laporan laba rugi tahunan yang berisi informasi pendapatan dan biaya selama satu tahun fiskal, yaitu 1 Januari 2022 hingga 31 Desember 2022.
4. Contoh Konsep Kesinambungan Usaha
Sebuah perusahaan manufaktur sedang mengalami masalah keuangan. Namun, pihak manajerial sedang mengupayakan rencana pemulihan dan dukungan finansial.
Meskipun kondisi keuangan tidak berjalan seperti biasa, namun laporan keuangan perusahaan manufaktur tersebut tetap dikelola dengan asumsi bisnis tetap berlangsung seperti sebelumnya.
5. Contoh Konsep Biaya
Sebuah perusahaan jasa membeli inventaris senilai Rp50.000.000 dari luar kota. Pembelian inventaris itu disertai biaya tambahan berupa biaya kirim senilai Rp1.000.000.
Maka total biaya yang harus biayarkan perusahaan senilai Rp51.000.000. Oleh karena itu, yang dicatatkan di dalam laporan keuangan adalah Rp51.000.000.
6. Contoh Konsep Materialitas
Sebuah perusahaan sewa alat berat kedatangan tiga unit excavator baru untuk disewakan senilai Rp750 juta.
Di bulan yang sama perusahaan mendapat hadiah lukisan dari kolega bisnis senilai Rp2 juta. Lukisan tersebut digunakan sebagai dekorasi dan menjadi aset yang tidak memengaruhi bisnis.
Sesuai konsep meterialitas biaya yang dicatat di laporan keuangan adalah nilai tiga unit excavaor baru, sedangkan hadiah lukisan tidak perlu dicatat.
Editor: Dhita Koesno