tirto.id - Menteri BUMN Erick Thohir buka suara terkait penunjukkan purnawirawan TNI, Polri hingga Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menempati kursi komisaris di perusahaan BUMN. Dia menjelaskan keputusan itu lantaran ingin memperkuat perusahaan plat merah dalam menghadapi masalah di sektor tersebut.
“Tiap pemilihan ada reason. Di pertambangan ada konflik baik namanya tanah baik perizinan yang tumpang tindih. Ada juga isu sosial dengan masyarakat. Kita harus balance,” ucap Erick dalam konferensi pers virtual, Jumat (12/6/2020).
Pola yang sama kata Erick juga ia terapkan pada BUMN asuransi. Dalam hal ini alasan dibalik keputusannya memilih seseorang berlatar belakang aparat penegak hukum.
“Kalau kita ngomong asuransi, banyak isu penipuan. Pertanggung-jawaban sampai hari ini masyarakat tidak dapat kepastian,” ucap Erick.
Keputusan ini kata Erick sejalan dengan alasan mengapa dirinya menempatkan seseorang yang memiliki latar belakang keuangan dan hukum pada suatu BUMN atau Kementeriannya. Ia menambahkan posisi komisaris tidak melulu diisi oleh purnawirawan.
“Enggak juga. Agus Marto (eks Gubernur BI) bukan BIN. Pak Basuki (Ahok) bukan polisi. pak Chatib Basri (eks Menkeu) bukan tentara. Banyak lah. jangan jual click bait semua,” ucap Erick.
Salah satu BUMN yang kerap disorot memiliki struktur komisaris dari kalangan TNI-Polri adalah PT Bukit Asam. Kursi komisaris utama diisi oleh Panglima TNI 2010-2013. Lalu 1 kursi komisaris independen diisi orang dengan latar belakang BIN dan TNI. Satu kursi komisaris diisi dengan latar belakang Polri.
Berikut daftar purnawirawan menjabat komisaris:
1. Nama : Agus Suhartono
Jabatan: Komisaris Utama merangkap sebagai Komisaris Independen
Menjabat sebagai Komisaris Utama sejak RUPSLB PT PBA Tbk pada tanggal 10 Oktober 2013 dengan latar belakang pendidikan di Lemhanas (2003), Sesko TNI (1999), Seskoal (1994) dan Akademi Angkatan Laut (1978).
Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama PT Bukit Asam Tbk, pria kelahiran Blitar 25 Agustus 1955 ini pernah menjabat sebagai Panglima TNI periode 2010 s/d 2013. Sebelumnya beberapa jabatan penting juga pernah dijalaninya, seperti Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) di tahun 2010 dan menjadi Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan.
2. Nama : Letnan Jenderal TNI (Purn.) Agus Surya Bakti
Jabatan: Komisaris Utama
Menjabat sebagai Komisaris Utama PT ANTAM pada tanggal 19 Desember 2019 berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) pada tahun 1984, alumni LEMHANAS RI tahun 2011 dan memperoleh gelar Magister Komunikasi Universitas Hasanuddin pada tahun 2017.
Pernah menjabat beberapa posisi kunci antara lain Wakil Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat (2010), Deputi-1 Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (2012), Panglima Kodam VII/Wirabuana (2015), Panglima Kodam XIV/Hasanuddin (2017), Asisten Intelejen Panglima TNI (2018) dan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (2018-2019).
3. Nama : M. Alfan Baharuddin
Jabatan: Komisaris Utama / Independen
Menjabat menjadi Komisaris Utama PT TIMAH Tbk pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung di hotel Borobudur Jakarta pada tanggal 10 February 2020. Pria kelahiran Medan, 30 Mei 1957 ini merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 1981. M. Alfan Baharudin pernah menjabat sebagai kepala Badan SAR Nasional ( 2012-2014) dan Komandan Korps. Marinir ( 2009-2012).
4. Nama : Muhammad Munir
Jabatan: Komisaris Independen
Menjabat menjadi Komisaris PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) sejak tanggal 11 April 2018 dan menjadi Komisaris Independen sejak 6 Agustus 2018.
Merupakan alumnus Akademi Militer di Magelang tahun 1983 dan berasal dari kecabangan infanteri. Pernah menjabat sebagai Wakasad pada tahun 2013 hingga 2015, ajudan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Kasdivif 1/Kostrad, Kasdam Jaya, Pangdivif 2/Kostrad, Pangdam III/Siliwangi, Pangkostrad, Wakasad, Pati Mabes TNI dan Sekjen Wantannas hingga tahun 2016
5. Nama : Hinsa Saburian
Jabatan: Komisaris PT Freeport Indonesia
Hinsa merupakan lulusan Akabri tahun 1986. Ia memulai karirnya di pasukan khusus anti-teror TNI AD yang ada di naungan Korps Baret Merah. Pada 1994, ia bahkan ditugaskan sebagai Komandan Pusat Pendidikan (Dansatdik) Gultor Den Sat-81 Kopassus.
Memulai karir bintangnya, Hinsa banyak bertugas di wilayah Papua. Ia ditugaskan sebagai Danrem 173/Praja Vira Braja Dam XVII/Cenderawasih dan di tahun yang sama diangkat sebagai Kasdam.
Terakhir karirnya menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI AD pada April 2017.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Reja Hidayat